Pages

Sunday, June 29, 2014

Reproduksi Virus

Sebelumnya baca dulu ini. Cara reproduksi Virus adalah berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) di dalam sel inang. Energi dan bahan untuk sintetis protein virus asalnya dari sel inang. Asam nukleat virus membawa informasi genetik untuk menyandikan semua makromolekul pembentuk virus di dalam sel inang sehingga virus baru yang terbentuk itu memiliki sifat yang sama dengan virus induk. Ciri yang menunjukkan bahwa virus dapat bereproduksi adalah adalah begitu interaksi dengan sel inang maka virion akan pecah dan terbentuklah partikel-partikel turunan virus. Keberhasilan virus dalam bereproduksi tergantung pada jenis virusnya dan kondisi ketahanan sel inang. Tahap-tahap Reproduksi virus terdiri atas lima tahap, yaitu tahap (1) adsorpsi, (2) penetrasi, (3) sintesis (eklifase), (4) tahap pematangan, dan (5) tahap lisis.

1. Tahap Adsorpsi
Virion (partikel lengkap virus) menempel pada bagian reseptor speseifik sel inang, virus menempel dengan mempergunakan serabut ekornya. Reseptor merupakan molekul khusus yang ada pada membran sel inang yang dapat berinteraksi dengan virus. Molekul-molekul reseptor untuk setiap jenis virus berbeda-beda, dapat berupa protein untuk Picornavirus, atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus. Yang menentukan patogenesis virus (mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit) ialah ada atau tidaknya reseptor, misalnya virus polio hanya dapat melekat pada sel susunan saraf pusat dan saluran usus pimata. Virus rabies diduga berinteraksi dengan asetilkolin. Virus HIV berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel sitem imun.

2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi ini, selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang yang menembus dinding dan membran sel. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam inang sehingga kapsid virus menjadi kosong(mati).

3. Tahap Sintesis (Eklifase)
Pada tahap sintesis ini, DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat (salinan gonom) dan protein komponen virus.

4. Tahap Pematangan
Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dirakit menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga akhirnya terbentuk virion-virion baru

5. Tahap Lisis
Fag menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang. Rusaknya dinding sel inang dapat mengakibatkan terjadinya osmosis ke dalam sel inang, sehingga sel inang membesar dan akhirnya jadi pecah. Partikel virus baru yang keluar dari sel akan menyerang sel inang lainnya.
a. Siklus litik
Siklus litik ini terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya infeksi virus sehingga tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis, pematangan, dan lisis dapat berlangsung secara cepat. Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus litik ini disebut virus virulen. Pada siklus litik sel inang akan pecah dan mati serta terbentuklah virion-virion baru.
b. Siklus lisogenik
Siklus lisogenik terjadi bila inang memiliki pertahanan yang lebih kuat dibandingkan daya infeksi virus sehingga sel inang tidak segera pecah, bahkan dapar bereproduksi secara normal (membelah diri). Pada siklus lisogenik, terjadilah replikasi genom virus, tetapi tidak menghacurkan sel inang. DNA fag berinteraksi ke dalam kromosom sel inang untuk membentuk profag. Bila sel inang yang mengandung profag bereproduksi dengan membelah diri, maka profag dapat diwariskan kepada kedual sel anaknya.



Saturday, June 28, 2014

Cara Hidup Virus

Sebelumnya baca dulu ini. Bagaimanakah cara hidup virus ? Virus hanya bisa hidup di dalam sel hidup organisme tertentu yang cocok sehingga virus juga disebut parasit intraseluler obligat. Bila sel hidup yang ditumpanginya mati, maka virus pun akan mati karena tidak bisa hidup tanpa sel hidup tempat menumpang. Sel hidup yang ditumpangi virus disebut  sel inang. Sel inang dapat berupa organisme monoseluler maupun multiseluler; mulai dari bakteri, jamur, protozoa, tumbuhan, hewan, hingga manusia.

Virus yang terisolasi dari sel inangnya tidak akan mampu hidup lama, apalagi bereproduksi. Apa sebabnya ? Hal ini dikarenakan virus tidak mempunyai enzim untuk melakukan metabolisme sendiri dan juga tidak memiliki ribosom untuk menyintesis protein. Virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket berisi gonom yang berpindah dari satu sel inang ke sel inang lainnya yang cocok. Cara virus mengidentifikasi sel inang adalah dengan menggunakan kesesuaian (lock and key).

Jenis sel yang dapat ditumpangi oleh virus disebut kisaran inang. Virus memiliki kisaran inang yang cukup luas, misalnya virus flu burung, virus ini dapat menginfeksi golongan Aves, babi, dan manusia. Virus rabies dapat menginfeksi sejumlah spesies mamalia. Namun demikian, ada beberapa virus memiliki kisaran inang yang sempit, misalnya bakteriofag yang hanya dapat menginfeksi bakteri Escherichia coli.
Cara Hidup Virus
Virus yang menyerang sel eukariota (sel yang mempunyai membran inti) biasanya hanya menyerang jaringan-jaringan tertentu. Contohnya adalah virus HIV yang hanya menyerang sel darah putih tertentu yang disebut T CD4. Contoh lain adalah virus influenza yang hanya menyerang sel-sel pada permukaan saluran pernapasan, sedangkan jaringan lain tidak diserang.

Cara penularan virus dari suatu sel inang ke sel inang yang lainnya dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Penularan virus secara langsung dapat terjadi melalui udara, air, lendir, darah, dan media lain. Sebagai contoh, penularan virus yang menyebabkan penyakit polio,  herpes, pilek, dan campak. Sementara penularan virus secara tidak langsung dapat terjadi melalui vektor (hospes perantara). Contohnya, Flavivirus (virus dengue) yang merupakan virus penyebab penyakit demam kuning atau demam berdarah pada manusia, virus ini membutuhkan vektor nyamuk Aedes aegypti; Togavirus yang merupakan penyebab penyakit ensefalitis (peradangan otak) juga ditularkan oleh nyamuk. Beberapa virus yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman umumnya menular melalui vektor serangga.

Thursday, June 26, 2014

Sejarah Penemuan Virus

Sebelum itu baca dulu ini. Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah penemuan virus diawali dengan ditemukannya virus pertama kali oleh ilmuwan jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883 ketika sedang meniliti dalam pencarian penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit mosaik tersebut menyebabkan bercak-bercak pada daun tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, oleh karena itu disebut "mosaik". Adolf Mayer berhasil memindahkan penyakit tersebut dari tanaman yang sakit ke tanaman lain yang masih sehat dengan menyemprotkan getah yang diekstraksi dari daun tanaman sakit ke tanaman sehat. Tanaman sehat itu pun kemudian menjadi sakit. Melalui pengamatan di mikroskop, Mayer tidak dapat melihat bentuk bakteri yang menjadi penyebab penyakit tersebut. Mayer menduga bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya, dan tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.

Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky (seorang ilmuwan Rusiamelakukan percobaan menyaring getah tanaman tembakau berpenyakit dengan saringan yang dideasin khuus untuk menyaring bakteri. Kemudian hasil saringan itu ditularkan pada tanaman sehat. Ternyata, filtrat masih menimbulkan penyakit mosaik pada tembakau sehat. Sepert halna Mayer, Ivanowsky mengambil kesimpulan dalam penelitiannya bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri penghasil toksin yang dapat melewati saringan.

Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda bernama Martinus Beijerinck melakukan eksperimen yang akhirnya membuktikan bahwa agen penginfeksi yang terdapat di dalam getah tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck kemudian menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman lainnya. Setelah tanaman tersebut sakit, maka getahnya digunakan untuk menginfeksi tanaman berikutnya, dan seterusnya hingga beberapa kali pemindahan. Ternyata, kemampuan patogen tersebut sama sekali tidak berkurang setelah beberapa kali pemindahan. Beberapa kali pemindahan. Berbeda dengan bakteri, agen penginfeksi tersebut tidak dikembangbiakkan dalam medium nutrisi di dalam cawan petri dan tidak dapat dinonaktifkan dengan alkohol. Beijerinck memperkirakan agen penginfeksi tersebut adalah partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana dibandingkan dengan bakteri. Ia menyebutnya sebagai virus lolos saringan (filterable virus).

Pada tahun 1935, Wendell Stanley (ilmuwan Amerika), berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi tanaman tembakau tersebut, yang kemudian dikenal dengan nama tobacco mosaic virus (TMV). Penemuan Wendell Stanley yang dapat dikristalkan virus menjadi berita yang sangat menarik, tetapi sekaligus membingungkan. Sel makhluk hidup yang paling sederhana pun tidak dapat dikristalkan lantas apakah virus termasuk benda mati? Seandainya virus termasuk benda mati, mengapa dia dapat bereproduksi?.

Wednesday, June 25, 2014

Jaring-Jaring makanan


Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari rantai-rantai makanan yang saling berhubungan dan kompleks. Di dalam suatu ekositem, sebuah rantai makanan saling berkaitan satu sama lain dengan rantai makanan lainnya. Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, akan semakin tinggi tingkat kestabilan ekosistem, suatu rantai makanan tidak boleh terputus akibat salah satu atau beberapa organisme musnah.

Pada tingkat trofik yang pertama adalah organisme yang dapat menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof. Organisme yang menduduki tingkat tropik yang ke-2 disebut juga dengan konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora (pemakan tumbuhan) misalnya belalang, ulat, dan tikus. Organisme yang menduduki tingkat tropik ke-3 disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh  hewan carnivora (pemakan daging) misalnya harimau, buaya, dan katak. Organisme yang menduduki tingkat tropik paling tinggi disebut konsumen puncak.

Macam-macam Rantai makanan dan contohnya

Rantai makanan adalah jalur pemindahan (transfer) energi dari satu tingkat ke tingkat berikutnya melalui peristiwa makan dan dimakan. Herbivor mendapatkan energi dari memakan tanaman. Saat Herbivor dimangsa karnivor, energi tersebut akan berpindah, dan seterusnya. Semakin pendek rantai makan, semakin besar energi yang disimpan oleh organisme di ujung rantai makanan.

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen, dan produsen.

Konsumen yaitu makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Konsumen tergantung pada makhluk hidup lain. Contohnya manusia dan hewan.

Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya tumbuhan hijau.

Konsumen yang mendapat makanan langsung dari produsen disebut konsumen tingkat satu (Konsumen I). Sementara itu, konsumen yang menmperoleh makanan dari konsumen I dinamakan konsumen tingkat dua (Konsumen II) dan seterusnya.

Contoh Rantai makanan adalah seperti gambar berikut :

Macam-macam Rantai makanan dan contohnya

PRODUSEN: PADI
KONSUMEN I: TIKUS
KONSUMEN II: ULAR
KONSUMEN III: ELANG

Elang akan mati dan diuraikan oleh mikro organisme pengurai menjadi mineral. Mineral ini diserap akar tanaman sebagai zat hara untuk tumbuh dan berkembang.

Padi, tikus, ular, dan burung elang membentuk suatu rantai makanan. Dalam rantai makanan, herbivora (konsumen I) memerlukan tanaman (produsen). Sementara karnivora (konsumen II) memerlukan karnivora lain dan herbivora.

Jadi, secara tidak langsung karnivora memerlukan produsen.

Siklus dalam rantai makanan dapat berjalan seimbang apabila semua komponen tersedia. Apabila salah satu komponen, misalnya konsumen I tidak ada, maka akan terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan dalam rantai makanan itu.

Agar rantai makanan dapat berjalan terus menerut maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada konsumen I. Jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada jumlah konsumen II dan seterusnya.

Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.

Apa sih kaitanya rantai makanan dengan Manusia dan Kehidupannya ?

Manusia adalah salah satu dari makhluk hidup yang diciptakan Sang Pencipta sebagai makhluk sosial. Artinya dia membutuhkan makhluk hidup lain dalam kehidupannya. Salah satu kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya adalah makan. Dalam proses makan ada yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).

Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, sebab itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

Ada dua tipe dasar rantai makanan:

  1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan-herbivora-carnivora.
  2. Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa) predator.

Macam-macam rantai makanan

Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari satwa yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan satwa karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada satwa pemangsa karnivora atau herbivora sebagai konsumen ke-3.

2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.

3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.

Kumpulan dari rantai makanan nantinya akan menjadi sebuah jaring, yang sering disebut dengan jaring-jaring makanan.

Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen adalah penghasil makanan untuk makhluk hidup sedangkan konsumen adalah pemakan produsen. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini lalu dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.

Sebagai konsumen, satwa ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang memperoleh makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, sebab sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam (Konsumen II) --> musang (Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak). Coba Anda buat sebuah rantai makanan seperti contoh, Anda pernah melakukannya sewaktu di SMP bukan?

Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web).

Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, satwa atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Coba Anda pikirkan apakah yang terjadi jika di dunia ini tidak ada bakteri pengurai dan jamur saproba?

Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga adalah suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi memiliki tujuan mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik dalam suatu ekosistem tetap konstan atau seimbang, mengapa? Ya, sebab unsur-unsur kimia esensial pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi. Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur. (Materi ini akan Anda pelajari khusus pada materi Daur Biogeokimia.) Maka dari itulah keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.

Namun keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen penyusunnya rusak atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? Ya benar, selain sebab bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Coba Anda berikan contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam? Ya betul, contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Dapatkah Anda berikan contoh lainnya? Coba Anda berikan pula contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia! Ya benar, penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara. Dapatkah Anda berikan contoh lainnya?

Interaksi Antar Spesies

Terdapat beberapa tipe interaksi antarspesies, yaitu netralisme, kompetisi (persaingan), komensalisme, amensalisme, parasitisme, predasi (pemangsaan), protokooperasi, dan mutualisme.

1. Netralisme 
Netralismea merupakan interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Dalam hal ini tidak ada yang diuntungkan ataupun dirugikan. Netralisme terjadi antara spesies yang memiliki kebutuhan yang berbeda, misalnya kambing dan kucing. Kambing mencari rumput sebagai makanannya, sedangkan kucing berburu tikus sebagai makanannya.

2. Kompetisi (persaingan)
Kompetisi adalah interaksi antara dua atau lebih spesies yang saling menghalangi satu sama lain. Hal ini terjadi karena masing-masing spesies memiliki kebutuhan yang sama. Spesies bersaing memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk kehidupannya, misalnya ruang (tempat), makanan, air, sinar matahari, udara, dan pasangan kawin. Persaingan dapat mengakibatkan organisme atau spesies yang kalah bersaing akan mati atau tersingkir berpindah ke tempat lain. Persaingan dapat terjadi pada organisme yang memiliki niche yang sama. Niche (relung) suatu organisme adalah posisi suatu organisme dalam ekosistem dan peranan fungsionalnya (bagaimana organisme cocok dengan ekosistem). Niche ditentukan oleh habitat dan berbagai fungsi yang dikerjakannya. Semakin besar kesamaan niche dari organisme yang hidup bersamaan dalam suatu habitat, maka akan semakin intensif persaingannya.
Kompetisi (persaingan) dibedakan dua macam, yaitu kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik.

  • Kompetisi intraspesifik, yaitu persaingan yang terjadi antara organisme atau individu yang memiliki spesies yang sama. Contohnya sesama kuda jantan berkelahi untuk memperebutkan kuda betina untuk pasangan kawinnya.
  • Kompetisi interspesifik, yaitu persaingan yang terjadi antara organisme atau individu yang berbeda spesies. Contohnya tanaman padi dan rumput yang sama-sama tumbuh di ladang.


3. Komensalisme
Komensalisme adalah interaksi antara dua atau lebih spesies dimana salah satu pihak memperoleh keuntungan, sedangkan pihak lain tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi atau tidak dirugikan. Contohnya adalah tumbuhan anggrek dan paku yang hidup menumpang dengan cara menempel pada pohon.

4. Amensalisme
Amensalisme merupakan interaksi antara dua spesies atau lebih yang berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak yang lainnya tidak rugi dan tidak untung, tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi atau tidak berakibat apa-apa. Pada banyak kasus, interaksi ini disebabkan oleh fenomena alelopati.
Alelopati adalah fenomena ketika suatu organisme menghasilkan zat kimia yang mempengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan reproduksi organisme lain di sekitarnya. Zat kimia yang dihasilkan disebut alelokimia. Alelokimia berupa metabolit sekunder yang tidak diperlukan dalam metabolisme organisme alelopati. Contohnya adalah Nerium oleander menghasilkan menghasilkan racun oleandrin yang mematikan bagi manusia, gangang Hydrodictyon dan Scenedesmus menghasilkan antibiotik yang dapat mematikan bakteri tertentu.

5. Parasitisme
Parasitisme yaitu interaksi antara dua spesies atau lebih yang berakibat salah satu pihak akan dirugikan, sedangkan pihak yang lain (parasit) mengalami keuntungan. Parasit memperoleh makanan dari tubuh inang. Bila tubuh inang mati, maka parasit akan mencari inang baru atau ikut mati. Berdasarkan letaknya, parasit dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) parasit internal (endoparasit) dan (2) parasit eksternal (ektoparasit). Contoh endoparasit yaitu Trichomonas vaginalis yang hidup di saluran kelamin wanita. Contoh ektoparasit yaitu tumbuhan tali putru (cuscuta sp.) yang hidup menumpang pada tanaman lain.

6. Predasi (Pemangsaan)
Predasi yaitu interaksi makan memakan antar dua atau lebih organisme. Pada umunya, tubuh predator berukuran lebih besar daripada mangsanya (prey). Populasi pemangsa ditentukan oleh ketersediaan mangsa, sebaliknya populasi mangsa ditemukan oleh besar kecilnya populasi predator. Contohnya ular yang menjadi predator tikus atau elang yang menjadi predator ular.

7. Protokooperasi
Protokooperasi yaitu interaksi antara dua spesies atau lebih dimana masing-masing pihak memperoleh keuntungan, tetapi asosisasi yang terjadi tidak merupakan keharusan. Contohnya kerbau dengan jalak. Burung jalak mendapatkan keuntungan berupa kutu kerbau sebagai makanannya, namun jalak bisa mendapatkan makanan dari lain. Sementara kerbau mendapatkan keuntungan karena terbebas dari kutu yang dimakan oleh jalak.

8. Mutualisme 
Mutualisme yaitu interaksi antara dua spesies atau lebih dimana masing-masing pihak memperoleh keuntungan dan saling membutuhkan sehingga asosiasi tesebut merupakan keharusan. Contohnya adalah lichen yang merupakan mutualisme antara jamur dengan Cyanobacteria.

Macam-macam Komponen Biotik dalam Ekosistem

Macam-macam Komponen Biotik dalam EkosistemKomponen biotik dalam ekosistem meliputi seluruh makhluk hidup di bumi. Antara lain bakteri, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, hewan invertebrata, dan hewan vertebrata termasuk manusia. Berdasarkan segi tingkatan trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen autotrof dan komponen heterotrof.

Macam-macam komponen biotik dalam ekosistem adalah seperti berikut ini.

1. Komponen Autotrof
Komponen biotik dalam ekosistem yang pertama adalah Organisme autotrof. Organisme autotrof adalah organisme uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil sehingga dapat melakukan proses fotosintesis, misalnya fitoplankton, ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji. Dari hasil fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen (O2). Organisme autotrof merupakan produsen utama dalam ekosistem.

2. Komponen Heterotrof
Komponen biotik dalam ekosistem yang kedua adalah Organisme heterotrof

Organisme heterotrof adalah organisme yang dalam hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai bahan makanannya.

Organisme heterotrof terdiri atas:
-herbivor sebagai konsumen primer (I)
-karnivor memakan herbivor sebagai konsumen sekunde (II)
-karnivor yang memakan karnivor sebagai konsumen tersier (III)
-dekomposer dan detritivor

Dekomposer adalah mikroorganisme yang menguraikan zat organik sisa tumbuhan atau hewan (detrius), seperti selulosa atau kitin, menjadi zat yang lebih sederhana, contoh dekomposer yaitu bakteri dan fungi. Nutrien anorganik hasil penguraian dilepaskan ke ekosistem (proses mineralisasi) yang kemudia digunakan kembali oleh produsen.
Organisme heterotrof juga dikelompokkan menjadi parasit dan detritivor.  
Parasit hidup di luar atau di dalam tubuh inang yang masih hidup, misalnya kutu yang hidup di kepala manusia.Detritivor hidup dengan cara memakan serpihan tumbuhan atau hewan yang sudah mati, misalnya rayap, cacing tanah dan hewan kaki seribu (keluwing).

Tuesday, June 24, 2014

Macam-macam Komponen Abiotik dalam Ekosistem

Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimiawi yang terdapar dalam ekosistem sebagai medium (substract) untuk berlangsungnya suatu kehidupan. Macam-macam komponen abiotik dalam ekosistem meliputi udara, air, tanah, garam mineral, sinar matahari, suhu, kelembaban, dan derajat keasaman (pH).

1. Udara
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang pertama dan utama adalah udara. Udara merupakan sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer yang menyelimuti permukaan bumi. Udara bersih dan kering di atmosfer mengandung gas dengan komposisi yang permanen, yaitu

  • 78,09% nitrogen(N2) ; 
  • 21,94% oksigen (O2); 
  • 0,032% karbon dioksida (CO2), 
  • dan gas lain (Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4, N2O). 

Selain itu, udara juga mengandung gas yang jumlahnya bisa tidak tetap (berubah-ubah), yaitu uap air (H2O), ozon (O3), Sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2). Udara memiliki fungsi penting untuk menunjang kehidupan penghuni ekosistem. Contohnya, gas O2 untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 untuk proses fotosintesis tumbuhan.

Macam-macam Komponen Abiotik dalam Ekosistem
2. Air
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang kedua adalah air. Air mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia yang jumlahnya bervariasi, contohnya natrium, amonium, kalsium, nitrit, nitrat, dan fosfat. Jumlah unsur yang terkandung di dalam air bergantung pada kualitas udara dan tanah yang dilalui oleh air tersebut. Air dapat berubah wujud menjadi uap, cairan, atau es;,bergantung suhu lingkungan di sekitarnya. Volume air di bumi mencapai 1,4 milyar km³, sebagian besar berupa air laut dengan perincian 97% berupa air laut, 2% berupa gunung es di kedua kutub bumi, 0,75% berupa air tawar (mata air, airsungai, danau, air tanah), dan selebihnya berupa uap air.

3. Tanah 
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang ketiga adalah tanah. Tanah terbentuk karena proses destruktif yaitu pelapukan batuan serta pembusukan senyawa organik dan sintesis (pembuatan mineral). Komponen utama dari tanah ialah bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. Sementara manusia menggunakan tanah untuk keperluan lahan pemukiman, pertanian, peternakan, perindustrian, perkantoran, pertambangan, dan kegiantan transportasi.

4. Garam Mineral
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang keempat adalah garam mineral. Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk pertumbuhannya. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh, dan diguanakan pada proses metabolisme.

5. Sinar Matahari
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang kelima adalah sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber energi bagi seluruh kehidupan di muka bumi. Di dalam ekosistem, energi dialirkan dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya dalam bentuk transformasi energi. Sebagaian kecil sinar matahari mencapai permukaan bumi untuk kelangsungan makhluk disana.

6. Suhu 
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang keenam adalah suhu. Suhu merupakan derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara berbeda-beda di ekosistem satu dengan yang lainnya, bergantung pada letak garis lintang (latitude) dan ketinggian tempat (altitude). Makin dekat dengan kutub, suhu udara semakin dingin dan kering. Suhu merupakan faktor pembatas bagi kehidupan dan mempengaruhi keanekaragamn hayati di suatu ekosistem. Pada umumnya, makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya pada suhu lingkungan 0 derajat celcius sampai 40 derajat celcius. Beberapa jenis makhluk hidup melakukan hibernasi (tidak aktif) pada suhu yang sangat rendah, namun akan aktif dan berkembang biak apabila suhu lingkungan sudah kembali normal

7. Kelembapan 
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang ketujuh adalah udara. Kelembaban di suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas dari sinar matahari, angin, dan curah hujan. Kelembaban sangat memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Daerah dengan tingkat kelembaban berbeda akan menghasilkan ekosistem dengan komposisi tumbuhan yang berbeda pula.

8. Derajat Keasaman (pH)
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang kedelapan adalah derajat keasaman. keadaan pH tanah berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan di atasnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada pH optimum, yaitu berkiar 5,8 - 7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.

9. Topografi
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang kesembilan adalah topografi. Topografi adalah keadaan naik turun ataupun tinggi rendahnya permukaan bumi. Topografi memegaruhi keadaan iklim menyangkut suhu dan kelembaban udara. Topografi menentukan keanekaragaman hayati  di suatu wilayah dan penyebab suatu organisme.

Monday, June 23, 2014

Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi

Urutan Tingkatan Takson dalam KlasifikasiTingkatan takson merupakan tingkatan dari suatu unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah.

Urutan tingkatan takson dalam klasifikasi mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah, yaitu (1) kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), (2) phylum (filum), atau divisio(divisi), (3) classis (kelas), (4) ordo (bangsa), (5) familia (famili/suku), (6) genus (marga), (7) species (spesies/jenis), dan (8) varietas (ras).

Semakin Tinggi tingkatan takson, maka akan semakin banyak pula anggota takson, namun makin akan banyak pula perbedaan ciri antar sesama anggota takson, Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson maka semakin sedikit pula anggota takon, dan semakin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.

Urutan Tingkat Takson

1. Kingdom atau Regnum

Kingdom adalah tingkatan takson yang tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, antara lain (1) kingdom Animalia (hewan), (2) kingdom Plantae (tumbuhan), (3) kingdom fungi (jamur), (4) kingdom Monera (Organisme uniseluler tapa nukleus), dan (5) kingdom Protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).

2. Phylum atau Divisio
Filum (phylum) digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi (divisio) digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, seperti filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata( hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran -phyta.
Contohnya kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antaera lain Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta(tumbuhan paku) dan Spermatophyta(tumbuhan berbiji).

3. Classis (kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi diklasifikasikan berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran akhiran yang berbeda-beda, antara lain: -opsida (untuk lumut), -edoneae(untuk tumbuhan berbiji tertutup),-phyceae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae; divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida(lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun); dan filum Chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariopyceae.

4. Ordo (bangsa)
Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -ales. Sebagai contoh kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Rosales, Malvales, Asterales, dan Poales.

5. Familia 
Anggota takson setiap ordo diklasifikasikan lagi menjadi bebrapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Famili berasal dari bahasa Latin familia. Nama famili pada tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -aceae misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara itu, nama famili pada hewan umumnya menggunakan akhiran kata -idae, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).

6. Genus
Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaannya pada ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Kaidah penulisan nama genus ialah menggunakan huruf kapital pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri atas genus Zea (jagung), Triticum(gandum), Saccharum (tabu), dan Oryza (Padi-padian).

7. Species
Spesies adalah tingkatan takson paling dasar atau paling rendah. Anggota takson spesies memiliki persamaan ciri paling banyak dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama spesies terdiri dari dua kata; kata pertama menunjukkan nama genusnya dan kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa caninaRosa gigianteaRosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis

8. Varietas atau Ras
Pada organisme-organisme satu spesies kadang kala masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga diesebut varietas(kultivar) atau ras. Istilah varietas dan kultivar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan dalam spesies hewan digunakan istilah ras. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi.

Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan perbedaan ciri yang jelas. penamaannya diatur oleh ICBN (International Code of Botanical Nomenclature). Penulisan varietas secara didahului dengan singkatan var, dan nama varietas dicetak miring (italic) atau digarisbawahi (underline). Contohnya: Oryza sativa var indica (padi) dan Zea mays L. var tunicata(jagung). Sementara itu varietas secara agronomi merupakan sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dipertahankan bila dikembangbiakkan secara vegetatif(aseksual) maupu secara generatif(seksual).

Varietas dalam agronomi disebut juga kultivar, Kultivar terdiri atasi populasi tanaman budidaya terseleksi, galur murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Istilah kultivar diajukan  pertama kali oleh L.H. Bailey pada tahun 1923. Cara penamaan kulticar diatur oleh ICNCP (International Code of Nomenclature for Cultivated Plants). Cara penulisan kultivar adalah dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak miring.
Contoh:Oryza sativa 'Cisadane' (padi); kultivar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa alba' Mormors rose', Rosa alba'Blush hip', Rosa alba 'Suaveolens', Rosa alba 'Celestial', Rosa alba'Amelie', dan Rosa alba 'Chloris'

Diantara tingkatan takson tersebut terkadang terdapat tingkatan antara. Tingkatan dibawah suatu takson menggunakan nama subtakson. Contohnya di bawah filum ada subantara subfilum, dibawah ordo ada subordo, dibawah famili ada subfamili, dan seterusnya. Nama subfamili pada hewan umumnya menggunakan akhiran -inae, misalnya Caniae, Felinae, dan Boainae. Sebaliknya, di atas tingkatan takson terdapat supertakson. Contohnya di atas kelas ada superkelas, diatas ordo ada superordo, di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya

Sistem Tata Nama Makhluk Hidup

Setiap jenis makhluk hidup memiliki nama ilmiah (scientific name). Kadangkala juga disebut dengan istilah nama latin. Penyebutan nama latin ini sebenarnya kurang tepat, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan dalam bahasa latin yang asli, melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali mendeskripsikannya, baru kemudian dilatinkan. Orang yang mendeskripsikan suatu spesies disebut deskriptor. Nama spesies yang diberikan oleh para ahli pada mulanya merupakan deskripsi lengkap suatu organisme, misalnya physalis amno ramosissme ramis angulosis glabris ffliis dentoserrati yang berarti tanaman yang memilki batang bersudut dan daun berbulu dengan tepian ang bergigi. Namun, pada perkembangannya, nama yang cukup panjang dianggap itu kurang praktis dan sulit untuk diingat atau dihapal sehingga diubah menjadi nama genus dan spesie yang ringkas dan jelas hingga lebih mudah diingat, contohnya physalis angulata (ceplukan).

Pemberian nama ilmiah pada setiap makhluk hidup tujuannya adalah agar spesies mudah dikenali dan menghindari kesalahpahaman, karena biasanya nama spesies akan disebut berbeda di daerah yang berbeda. Misalnya di Jawa Tengah (bahasa jawa) pisang disebut gedang, sedangkan di Jawa Barat (bahasa sunda), gedang artinya pepaya. Pisang di Jawa Barat disebut cau, sedangkan dalam bahasa inggris pisang disebut banana, Nama ilmiah dari pepaya yaitu Carica papaya, dan nama ilmiah pisang, adalah Musa paradisiaca.

Carolus Linnaeus, pada tahun 1735 memperkenalkan sistem pemberian nama ilmiah untuk setiap jenis spesies dengan mengguanakan sistem tata nama ganda, yang disebut binominal nomenklatur. Pemberian nama spesies menggunakan dua kata yang merupakan deskripsi atau gambaran dari organisme tersebut. Sistem tata nama binominal nomenklatur mengikuti beberapa kaidah, yaitu sebagai berikut.

  • Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan.
  • Terdiri dari dua kata, di mana kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua adalah nama spesies yang spesifik.
  • Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf kapital (uppercase), sedangkan huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil (lowercase).
  • Nama genus dan nama spesies dicetak miring (italic) atau digarisbawahi (underline) secara terpisah.
  • Nama atau singkatan nama deskriptoe dapat dituliskan di belakang nama spesies, penulisannya dengan menggunakan huruf tegak tanpa garis bawah.


Contoh penulisan nama ilmiah :

  • Glycine max Merr atau Glycine max Merr (keledai). Merr merupakan nama deskriptor (E.D. Merrill)
  • Vicia faba L atau Vicia faba L (buncis). L adalah singkatan dari Linnaeus

Cabang-Cabang Ilmu Biologi

Cabang-Cabang Ilmu Biologi - Jumlah cabang biologi saat ini semakin banyak seiring dengan munculnya banyak penemuan-penemuan baru. Ilmu yang merupakan cabang dari ilmu biologi pada saat ini antara lain:

  1. Anatomi, ilmu yang mempelajari struktur bagian tubuh makhluk hidup.
  2. Anestesi, ilmu yang mempelajari pembiusan atau penghilang rasa sakit yang berhubungan dengan operasi dan pembedahan.
  3. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari bakteri.
  4. Bioteknologi, ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan organisme untuk mengahasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
  5. Botani, ilmu yang mempelajari beraneka ragam tumbuh-tumbuhan.
  6. Ekologi, ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan sesamanya serta lingkungannya.
  7. Embriologi, ilmu yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan embrio.
  8. Entomologi, ilmu yang mempelajari tentang serangga.
  9. Etologi, ilmu yang mempelajari tingkah laku makhluk hidup.
  10. Evolusi, ilmu yang mempelajari asal usul makhluk hidup dan berbagai perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan di bumi.
  11. Fisiologi, ilmu yang  mempelajari fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup.
  12. Genetika, ilmu yang mempelajari cara penurunan sifat makhluk hidup terhadap keturunannya.
  13. Higiene, ilmu yang mempelajari berbagai usaha manusia untuk hidup sehat.
  14. Histologi, ilmu yang mempelajari jaringan tubuh.
  15. Imunologi, ilmu yang mempelajari sistem kekebalan tubuh.
  16. Mikologi, ilmu yang mempelajari jamur (fungi).
  17. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari organisme kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang secara langsung.
  18. Morfologi, ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur makhluk hidup.
  19. Ornitologi, ilmu yang mempelajari hewan golongan aves(burung).
  20. Paleontologi, ilmu yang mempelajari kehidupan hewan dan tumbuhan yang berasal dari zaman lampau yang telah menjadi fosil.
  21. Patologi, ilmu yang mempelajari organisme parasit penyebab penyakit (patogen).
  22. Filogeni, ilmu yang mempelajari hubungan antara kelompok organisme berdasarkan proses evolusinya.
  23. Taksonomi, ilmu yang mempelajari penamaan dan pengolompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya.
  24. Teratologi, ilmu yang mempelajari kelainan atau cacat embrio dalam kandungan.
  25. Virologi, ilmu yang mempelajari virus.
  26.  Zoologi, ilmu yang mempelajari beraneka ragam hewan.

Sunday, June 22, 2014

Objek Biologi Pada Tingkat Organisasi Kehidupan

Objek kajian biologi pada tingkat organisasi kehidupan semakin berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuam dan teknologi (iptek) sehingga semakin lama makin rumit.

Untuk memudahkan dalam mempelajarinya, tema objek kajian biologi dibagi-bagi menurut tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi kehidupan secara berurutan dimulai dari yang paling kecil hingga yang paling besar, yaitu molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.

1. Objek Biologi pada Tingkatan Molekul

Organisasi kehidupan yang terkecil adalah molekul. Perkembangan teknologi mikroskop yang cukup pesat sangat membantu penelitian dalam bidang biologi. Mikroskop elektron yang telah ditemukan mampu memperbesar objek pengamatan hingga 500.000 kali lipat, dengan peralatan ini, ahli biologi mampu menyingkap kerumitan organisasi kehidupan hingga pada tingkat molekuler. Dengan menggunakan alat dan teknologi kimia modern, struktur di dalam suatu sel dapat dipisahkan menjadi makromolekul-makromolekul bahkan sampai menjadi atom-atom. Pada umumnya tubuh organisme mengandung molekul tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Jenis molekul yang terkandung di dalam tubuh organisme, antara lain adalah karbohidrat, lipid(lemak), protein, dan asam nukleat.

2. Objek Biologi pada Tingkat Sel

Objek Biologi Pada Tingkat Organisasi KehidupanOrganisasi kehidupan di atas tingkatan molekul adalah sel. Molekul organik membentuk organel sel, selanjutnya organel sel ini dengan fungsinya masing-masing membentuk sebuah sel. Seperti kita ketahui, sel adalah satuan kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Sel mempunyai organel dengan fungsi tertentu, misalnya inti sel (nukleus) untuk mengatur metabolisme sel, ribosom untuk sintetis protein, dan mitokondria untuk respirasi seluler.

3. Objek Biologi pada Tingkat Jaringan, Organ, dan Sistem Organ

Organisasi kehidupan pada tingkat jaringan hanya terjadi pada organisme multiseluler (bersel banyak). pada organisme uniseluler tidak ada organisasi kehidupan pada tingkat jaringan karena aktivitas kehidupannya telah diatur dan dilaksanakan oleh sel yang terorganisasi dengan baik dalam satu kesatuan fungsi tertentu.
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk yang sama dan melakukan fungsi tertentu. Contoh jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu epidermis, parenkim palisade, sklerenkim, parenkim spons, xilem, floem, kambium, dan gabus. Sedangkan contoh jaringan pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya lemak, darah, tulang, limfe (getah bening), otot, dan saraf.
Organ merupakan kumpulan beberapa jenis jaringan yang melakukan suatu fungsi tertentu. Contoh organ pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu batang, akar, daun, bunga dan buah. Contoh organ pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya jantung, hati, lambung, paru-paru, usus, telinga, dan hidung.
Sistem organ merupakan sejumlah organ yang melakukan fungsi tertentu. Contoh sistem organ pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya sistem peredaran darah, sistem reproduksi, sistem pencernaan makanan, sistem ekskresi, dan sistem koordinasi. Sistem organ dibentuk oleh beberapa organ, misalnya sistem pencernaan makanan, terdiri atas organ kerongkongan, mulut, lambung, dan usus.

4. Objek Biologi pada Tingkat Individu, Populasi, dan Komunitas

Organisasi kehidupan di atas tingkatan jaringan adalah individu, popolasi dan komunitas.
Individu adalah makhluk hidup tunggal. Misalnya sebatang pohon tomat, sebatang pohon tebu, seekor beruang, seekor nyamuk atau seorang manusia.
Populasi merupakan kumpulan individu-individu dari suatu spesies yang saling berinteraksi dan hidup diwilayah tertentu.Contohnya sekumpulan pohon tebu di suatu kebun dan sejumlah ikan yang hidup di dalam sebuah kolam.
Komunitas merupakan kumpulan populasi dari bermacam-macam spesies yang saling berinteraksi dan hidup suatu di area tertentu.Contohnya seluruh organisme yang hidup di suatu sawah; terdiri atas populasi tanaman padi, ular, tikus, serangga, dan semut.

5. Objek Biologi pada Tingkat Ekosistem, Bioma, dan Biosfer

Organisasi kehidupan yang terbesar adalah Biosfer, organisasi kehidupan dibawahnya adalah Bioma dan Ekosistem.

Ekosistem merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme bersama lingkungan abiotiknya yang saling memngaruhi atau memilki hubungan timbal balik(interaksi) di antara keduanya. Komponen organisme di dalam ekosistem, antara lain manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, ganggang, dan lainnya. Organisme-organisme yang saling berinteraksi tersebut terjalin dalam hubungan jaring-jaring makanan (peristiwa makan dan dimakan).
Objek Biologi Pada Tingkat Organisasi KehidupanBioma merupakan ekosistem terestial, yang umumnya dipengaruhi oleh iklim regional, dan diklasifikasikan berdasarkan vegetasi dominan atau organisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tertentu. Bioma meliputi daerah yang sangat luas dan memiliki ciri vegetasi (tumbuhan) tertentu yang dominan. Di permukaan bumi ini terdapat tujuh maca bioma, yaitu tundra, taiga, gurun, padang rumput, sabana, hutan hujan tropis, dan hutan gugur.
Biosfer merupakan lapisan bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan makhluk. Bumi yang menjadi tempat kita hidup ini merupakan suatu biosfer. Biosfer memiliki ciri utama, yaitu mengandung oksigen yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan makhluk hidup.

Saturday, June 21, 2014

Peranan Biologi dalam Kehidupan Manusia Sehari-hari

Tidak dapat diragukan lagi, peranan biologi dalam kehidupan manusia sehari-hari sangat penting untuk menjaga kualitas hidup dan kehidupan manusia. Penemuan-penemuan dari hasil penelitian dan eksperimen para ilmuwan dalam bidang biologi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia sehari-hari. Penyalahgunaan hasil penelitian untuk tujuan kejahatan sangat dilarang, misalnya virus atau bakteri yang digunakan manusia untuk membuat senjata biologi, karena dapat merugikan kehidupan umat manusia. perkembangan  biologi saat ini telah banyak ikut serta menyumbang berbagai usaha menyejahterakan kehidupan manusia sehari-hari dalam berbagai bidang.

Peranan Biologi dalam Kehidupan sehari-hari
Peranan Biologi dalam Kehidupan Manusia
Peranan biologi dalam kehidupan sehari-hari beserta contoh-contohnya :
  1. Bidang kedokteran, contohnya teknik bayi tabung, metode keluarga berencana (KB), pencangkokan organ tubuh, bedah plastik, dan terapi gen.
  2. Bidang farmasi, contohnya pembuatan vitamin sintetik, vaksin, antibodi monoklonal, hormon insulin buatan, enzim-enzim buatan, antibiotik untuk bakteri dan jamur, serta obat-obatan tradisional dan modern.
  3. Bidang teknologi pangan, contohnya pembuatan keju, sosis, kecap, tapai, tempe, oncom, tauco, sarde, nata de coco, yoghurt, makanan suplemen, PST (Protein Sel Tunggal), dan teknologi pengawatan makanan.
  4. Bidang pertanian, contohnya penemuan bibit ungul, tanaman transgenik(tanaman hasil rekayasa genetika), teknologi hidroponik, kultur jaringan, dan pemandulan hama.
  5. Bidang peternakan, contohnya inseminasi buatan (kawin suntik), kloning untuk hewan, ayam petelur tanpa dibuahi pejantan, dan hewan ternak yang bermutu unggul lainnya (memproduksi susu, daging, dan telur berkualitas tinggi).
  6. Bidang perikanan, contohnya budidaya kerang penghasil mutiara, budidaya udang windu, dan budidaya ikan hias
  7. Bidang industri, contohnya teknik pemisahan logam dari bijihnya dengan menggunakan bakteri.
  8. Bidang pengololaan lingkungan hidup, contohnya pengolahan limbah dengan menggunakan mikroorganisme, menguraikan tumpahan minyak di laut dan plastik dengan bakteri dan lain sebagainya.

Peranan Biologi dalam Kehidupan Manusia Sehari-hari
Transplantasi organ tubuh

Pengertian Ekosistem

Pengetian Ekosistem - Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan tersebut berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi tersebut menurut A.G. Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.

Berdasarkan aspek penyusunan dan fungsinya, ekosistem dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :
1. Komponen Abiotik: komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati),  meliputi komponen fisik dan kimia, seperti matahari, udara, tanah, air, dan energi.
2. Komponen Biotik: komponen yang terdiri atas makhluk-makhluk hidup (hayati)

Pengertian EkosistemTerdapat dua pembagian komponen biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme Autotrof dan Organisme Heterotrof. Organisme Autotrof merupakan semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis sendiri makanannya, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik melalui proses fotosintesis dengan bantuan energi matahari. Semua organisme yang mengandung klorofil seperti tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu Fotoautotrof (organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik) dan Kemoautotrof (organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik). Organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi memanfaatkan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu : (1) Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain, (2) Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai, dan (3) Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing

Lihat Juga

Jelaskan mekanisme konjugasi pada Spirogyra

Konjugasi adalah salah satu bentuk reproduksi seksual yang ditemukan pada Spirogyra, yang merupakan salah satu jenis ganggang hijau filamen ...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "