Pages

Friday, July 18, 2014

Penanganan Limbah Cair

Terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam penanganan limbah cair dan penanggulangan pencemaran air, yaitu (1) pendekatan non-teknis dan (2) pendekatan teknis. Pendekatan non-teknis dilakukan dengan penerbitan peraturan-peraturan sebagai landasan hukum oleh pemerintah bagi pengelola badan air dan penghasil limbah, sosialisasi peraturan, serta penyuluhan tentang peraturan tersebut pada masyarakat. Sementara itu, pendekatan teknis dapat dilakukan dengan penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah, monitoring, serta evaluasi hasil pelaksanaannya.

1. Sistem Penanganan Limbah Cair Domestik

Limbah cair domestik ada yang berbahaya, tapi ada juga yang tidak. Limbah cair yang tidak berbahaya, misalnya air bekas cucian beras atau sayuran, air tersebut malah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain, misalnya untuk menyirami tanaman. Pada bagian ini, yang akan kita bahas adalah tentang limbah cair berbahaya, yaitu tinja manusia. Penanganan limbah tinja manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut.

a. Cubluk, berupa lubang berdinding yang tidak kedap air di bagian atasnya dan dilengkapi dengan tutup. Limbah dari WC atau jamban langsung dialirkan ke dalam cubluk. Bila cubluk sudah penuh, limbah harus dialirkan ke cubluk lain. Cubluk sebaiknya dibuat dengan jarak tidak kurang dari 15 m dari galian sumur agar limbah yang berasal dari cubluk tidak mencemari sumur tersebut.

b. Tangki septik konvensional, berupa bak yang kedap air, dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol. Limbah cair disimpan sealama paling sedikitnya satu hari di dalam tangki septik, baru kemudian dialirkan ke sumur resapan. Partikel yang berada didalam limbah akan mengendap dan membentuk lumpur tinja. Di atas tangki septik biasanya diberi lubang penyedot tinja.

c. Tangki septik biofilter (up-flow filter). Tangki septik biofilter terdiri atas beberapa bagian yaitu : bak pengendap, ruangan yang berisi media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan kerikil), dan ruang resapan (kerikil, pasir, dan ijuk). Bak pengendap ini berfungsi untuk mengendapkan partikel padatan menjadi lumpur tinja. Air luapan dari bak pengendap dialirkan ke ruang yang berisi media filter. Pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan tipis mikroorganisme (bakteri anaerob) yang berguna untuk menguraikan bahan organik dalam limbah cair tersebut. Kemudian, air luapan dari ruangan media filter selanjutnya dialirkan ke ruang resapan.

d. Instalasi pengolahan limbah cair domestik (IPLCD)
Instalasi pengolahan limbah cair domestik atau IPLCD biasanya dibangun untuk perkantoran, hotel, restoran, dan rumah sakit. Pengolahan limbah cair ini meliputi tiga proses, yaitu proses fisik, proses kimiawi, dan proses biologis. pengolahannya meliputi beberapa tahapan dengan urutan sebagai berikut.

  1. Pengolahan pendahuluan (penyaringan), yaitu menyaring benda-benda kasar yang terbawa dalam limbah cair, dan mencampur limbah dalam bak ekualisasi, harus diperhatikan untuk mengatur agar aliran limbah yang menuju ke bak aerasi tidak berfluktuasi (selalu tetap).
  2. Pengolahan pertama (pengendapan), yaitu dengan cara mengendapkan pasir dan partikel padatan lainnya.
  3. Pengolahan kedua (proses biologis), yaitu dengan cara mengurangi bahan organik secara biokimiawi, pengendapan partikel padatan kedua, dan membunuh kuman penyakit (disinfeksi). Perlu diperhatikan untuk pengolahan limbah rumah sakit memerlukan disifeksi dengan dosis khusus.
  4. Pengolahan lumpur, yaitu dengan cara mengumpulkan lumpur dan mengurangi kadar air (pemekatan lumpur), menstabilkan, dan mengeringkannya.

2. Sistem Penangan Limbah Cair Industri

Sistem penanganan limbah industri dapat dilakukan dengan cara penanganan sistem setempat dan sistem terpusat.

  1. Penanganan sistem setempat. Industri membuat instalasi pengolahan limbahnya sendiri. Biasanya penanganan setempat dapat menyedot biaya yang besar. Limbah yang dihasilkannya diupayakan sesedikit mungkin dan dapat dimanfaatkan kembali.
  2. Penanganan sistem terpusat. Sistem ini biasanya dikembangkan di daerah kawasan industri yang menghasilkan beragam jenis limbah yang berbeda. Apabila limbah dari berbagai industri dicampur dan disatukan, maka hal itu akan menyulitkan proses pengolahan. Oleh sebab itu, masing-masing industri harus melakukan upaya pengolahan terlebih dahulu hingga efluen limbah memenuhi syarat-syarat tertentu sebelum dimasukkan ke jaringan air kotor dan IPAL (instalasi pengolahan air limbah).

Monday, July 14, 2014

Pencemaran Suara

Pencemaran suara adalah suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan merusak pendengaran manusia. Pencemaran suara dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.

  1. Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan biasanya mengejutkan. Contohnya adalah suara ledakan mercon, suara tembakan senjata, dan suara petir.
  2. Kebisingan impulsif kontinu, yaitu kebisingan impulsif yang terjadi secara terus-menerus.
  3. Kebisingan semikontinu, yaitu kebisingan kontinu yang cuma berlangsung sekejap, kemudian hilang dan muncul lagi. Contohnya adalah suara lalu-lalang kendaraan bermotor di jalanan dan suara pesawat terbang yang sedang melinta.
  4. Kebisingan kontinu, yaitu kebisingan yang datang secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya suara mesin pabrik. Kebisingan kontinu, terutama yang berintensitas tinggi, sering menjadi penyebab rusaknya pendengaran.

Untuk menentukan tingkat kebisingan digunakan alat SLM (sound level meter). Ukuran kebisingan dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Rata-rata seseorang mampu mendengar suara dengan frekuensi
20 -20.000 Hz. Kebisingan adalah suara dengan frekuensi diatas 80 dB. Di Indonesia, nilai ambang batas (NAB) untuk kebisingan yang diperkenankan adalah 85 dB untuk waktu kerja 8 jam per hari.
Kebisingan dapat meneyabkan gangguan kesehatan. Tingkat gangguan tergantung pada tingkat kenyaringan suara (tingkat kebisingan) dan lamanya telinga mendengar kebisingan. Kebisingan juga meneyabkan gangguan psikologis, seperti kesulitan berkonsentrasi dan gangguan fisiologis, seperti sakit kepala.

Saturday, July 12, 2014

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Pencemaran tanah secara langsung terjadi bila zat pencemar langsung mencemari tanah, misalnya dari penggunaan insektisida, fungisida, herbisida, DDT (diklorodifeniltrikloroetana), dan pupuk kimiawi secara berlebihan.

Sementara pencemaran tanah tidak langsung terjadi melalui perantara air dan udara, misalnya limbah domestik dan industri dibuang ke sistem perairan lalu polutan tersebut terserap ke dalam tanah, atau zat sisa pembakaran dari pabrik dan kendaraan bermotor yang dibuang ke udara lalu terbawa oleh air hujan dan masuk ke dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh libah yang tidak mudah terurai, misalnya plastik, kaca, sterofoam, dan kaleng.

Pencemaran tanah memiliki dampak negatif, antara lain mematikan organisme di dalam tanah dan mengganggu porositas dan kesuburan tanah.

Friday, July 11, 2014

Pengertian dan Penyebab Pencemaran Air

Pengertian Pencemaran Air


Pencemaran air berarti masuknya makhluk hidup atau zat lain ke dalam air yang kemudian menyebabkan kualitas air menurun ke tingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran dapat terjadi pada air yang berada di darat maupun di laut. Untuk menentukan air sudah tercemar atau belum dapat diketahui dengan melakukan pengujian terhadap tiga parameter sebagai berikut.

1. Parameter fisik
Parameter fisik terdiri atas kandungan partikel padat, zat padat terlarut, warna, bau, kekeruhan, suhu, dan pH air. Air normal yang dapat dikonsumsi memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. pH air yang normal adalah sekitar 6,5-7,5.

2. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi biochemical oxygen demand(BOD ), chemical oxygen demand (COD), dan dissolved oxygen (DO). biochemical oxygen demand adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik di dalam air. chemical oxygen demand merupakan ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan pada indikator limbah cair industri). dissolved oxygen merupakan ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air. Kandungan zat atau senyawa kimiawi, misalnya amonia bebas, nitrogen organik, fosfat organik, fosfor anorganik, nitrit, nitrat, sulfat, klorida, belerang, logam dan gas, juga dapat dijadikan indikator pencemaran air.

3. Parameter biologi
Parameter biologi digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme air yang dapat menjadi penyebab suatu penyakit, contohnya Escherichia coloSalmonella typhosaVibrio cholerae, dan Enramoeba histolytica.


Penyebab Pencemaran Air


Penyebab pencemaran air dapat berasal dari sumber langsung maupun sumber tidak langsung. Sumber pencemaran langsung berupa buangan (efluen) yang langsung dibuang ke badan air, misalnya laut, sungai, saluran air, selokan, dan danau. Sumber pencemaran tidak langsung merupakan kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat terjadinya pencemaran air permukaan oleh limbah industri maupun limbah domestik.

Pencemaran air disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan manusia antara lain sebagai berikut.
-Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari perumahan. pusat perdagangan, perkantoran, hotel, rumah sakit, dan tempat umum lainnya. Limbah domestik, misalnya deterjen, sampah organik, tinja hewan, dan tinja manusia. Air sungai yang tercemar limbah tidak layak untuk dikonsumsi manusia karena dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti tifus, kolera, disentri, diare, cacingan, dan gatal pada kulit.

  • Limbah industri, merupakan limbah yang berasal dari industri (pabrik). Limbah industri berupa bahan-bahan sisa produksi yang mengandung logam berat berbahaya dan beracun seperti merkuri (Hg), tembaga (Cu), krom (Cr), timbal (Pb), seng (Zn) dan nikel (Ni). Logam berat ini biasanya terakumulasi dalam organisme air, seperti ikan. Manusia yang mengonsumsi ikan yang telah tercemar logam berat akan mengalami gangguan kesehatan. 
  • Limbah pertanian, Yaitu limbah dari kegiatan pertanian berupa pupuk kimia dan pestisida. Kelebihan pupuk pada lahan pertanian akan tercuci oleh hujan dan masuk ke saluran irigasi, sungai, dan danau, sehingga menyebabkan terjadinya proses peningkatan unsur hara di badan perairan yang disebut eutrofikasi. Peningkatan unsur hara menyebabkan terjadinya blooming, yakni pertumbuhan ganggang atau enceng gondok secara cepat sehingga dapat menutup permukaan air. Permukaan air yang tertutup ganggang atau enceng gondok ini tentu akan menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam perairan dan pada gilirannya akan menurunkan oksigen terlarut di air. Akibatnya banyak organisme air yang mati karena kekurangan oksigen.
  • -Limbah pertambangan, yaitu limbah yang berasal dari area pertambangan. Contohnya tambang emas yang menggunakan merkuri (Hg) untuk memisahkan emas dari bijihnya. Contoh lain adalah tumpahan minyak dari pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker ang akan memusnahkan organisme di laut, misalnya ikan, ganggang, mamalia laut, dan burung pemakan ikan di laut.

Zat-zat penyebab pencemaran udara

Atmosfer bumi yang kita tinggali ini tersusun atas :
78% gas nitrogen,
21% gas oksigen,
0,93% gas argon,
0,032% gas karbon dioksida
dan sejumlah kecil gas-gas lain.

Komposisi gas tersebut merupakan komposisi atmosfer yang paling cocok untuk mendukung kehidupan makhluk hidup di bumi. Saat jumlahnya meningkat atau komposisinya berubah sebagai hasil aktivitas manusia atau akibat peristiwa alam, maka yang akan terjadi adalah ketidakseimbangan komposisi atmosfer bumi yang pada gilirannya akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan yang juga berdampak pada kesehatan manusia.

Masuknya berbagai polutan yang bukan merupakan komponen penyusun atmosfer juga menjadi penyebab perubahan komposisi atmosfer, contohnya chlorofluorocarbon (CFC). Meningkatnya kegiatan-kegiatan industri di seluruh dunia atau penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor menyebabkan semakin banyaknya polutan bukan komponen penyusun atmosfer yang terbuang ke udara.

Zat-zat penyebab pencemaran udara

Berikut ini adalah zat-zat yang menjadi penyebab pencemaran udara di permukaan bumi.

1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah zat yang sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Pada suhu udara normal, karbon monoksida berbentuk gas, sedangkan pada suhu di bawah -192oC, karbon monoksida berbentuk cair. Gas CO umumnya berasal dari gas buangan dari pembakaran yang tidak sempurna dari bahan yang mengandung karbon atau bahan bakar fosil (minyak). Gas CO kadang kala  muncul dari dalam tanah lewat kawah gunung dan sumur. Pada konsentrasi yang tinggi, gas CO bisa menyebabkan kematian bagi manusia.

2. Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen oksida (NOx ) ada dua jenis, yaitu (1) nitrogen monoksida (NO) dan (2) nitrogen dioksida (NO2 ). Sumber pencemaran NOx berasal dari kendaraan bermotor, pembuangan sampah, generator pembangkit listrik, dan lain-lain. Gas NO sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, dan teroksidasi oleh oksigen menjadi NO2 yang bersifat toksik. NO2 berbau menyengat dan berwarna cokelat kemerahan. Dalam keadaan normal NO memang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi dalam konsentrasi tinggi NO dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan sistem saraf pada manusia. Gas NO2 dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang membahayakan kehidupan tumbuhan dan hewan. Juga dapat menyebabkan korosi logam serta merapuhkan struktur candi dan bangunan.

3. Chlorofluorocarbon (CFC)
Chlorofluorocarbon (CFC) terbentuk atas tiga jenis unsur, yaitu klor (CL), fluor (F), dan karbon (C). Gas CFC sifatnya tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan tidak mudah bereaksi. Gas CFC bermanfaat sebagai gas pendorong dalam kaleng semprot (aerosol), pendingin dalam lemari es, pengembang busa polimer, AC (air conditioning), pelarut pembersih microchip dan lain-lain. CFC dikenal secara umum oleh masyarakat sebagai "freon". Gas CFC yang masuk ke atmosfer dapat merusak lapisan ozon (O3). Menipisnya lapisan ozon menyebabkan semakin tingginya intensitas paparan sinar ultraviolet (UV) ke permukaan bumi, sehingga dapat memicu terjadinya kanker kulit dan kerusakan mata pada manusia, serta mengakibatkan kematian spesies tumbuhan tertentu.

4. Ozon (O3)
Ozon terdapat di lapisan strafosfer dan lapisan troposfer di atmosfer. Ozon di lapisan strafosfer (10-60 km dari bumi) berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang menuju ke bumi, sedangkan ozon di lapisan troposfer (0-10 km dari bumi) dapat berbahaya bagi manusia bila berada pada konsentrasi tinggi. Pencemaran gas ozon menimbulkan efek pusing dan gangguan paru-paru. Gas ozon mudah berekasi dengan zat-zat lain dengan cara melepaskan satu atom oksigennya sehingga terbentuk O2. 

5. Gas Rumah Kaca (H2O, CO2,  CH4, O3, NO)
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi. Atmosfer terdiri atas gas-gas yang berfungsi sebagai perisai atau filter pelindung bumi dari benda langit dan sinar ultraviolet yang menuju bumi. Lapisan atmosfer terdiri dari atas troposfer, strafosfer, mesofer, dan termosfer. Troposfer adalah lapisan paling rendah dari atmosfer dengan ketebalan sekitar 10 km di atas permukaan bumi. Pada lapisan troposfer terdapat gas-gas rumah kaca, antara lain uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), ozon (O3),  metana (CH4), dan nitrogen oksida (NO).

Gas rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect). Pada efek rumah kaca, sinar matahari yang menembus lapisan gas rumah kaca akan dipantulkan kembali ke bumi sehingga menimbulkan panas yang terperangkap seperti pada "rumah kaca". Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan menjadi sangat dingin. Namun semakin meningkatnya kadar gas rumah kaca seperti CO2 di udara pengunaan bahan bakar fosil dan akibat pembakaran hutan yang berlebihan menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca dan menyebabkan pemanasan global (global warming). Meningkatnya suhu bumi akibat pemanasan global berdampak juga pada mencairnya es di kutub sehingga meningkatkan ketinggian permukaan air laut. Secara umum, pemanasan global juga berdampak terhadap perubahan iklim bumi.

Wednesday, July 9, 2014

Pengertian Lingkungan Hidup dan Pencemaran

Lingkungan hidup merpakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, daya, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki fungsi untuk menyediakan sumber daya alam yang dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupannya. Namun berbagai aktivitas manusia yang menghasilkan limbah sebagian besar tidak dikelola dengan baik dan dibuang ke lingkungan secara sembarangan.
Limbah merupakan sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Terkadang limbah tersebut dapat mengancam kesehatan dan membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, energi, zat, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan yang dilakukan manusia sehingga kualitas lingkungan menjadi turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Bahan penyebab pencemaran disebut dengan polutan. Suatu lingkungan dikatakan tercemar jika kadar polutan di lingkungan tersebut telah melebihi ambang batas sehingga menyebabkan turunnya kualitas atau daya dukung lingkungan dan terganggunya aktivitas kehidupan makhluk hidup.

Pengertian Suksesi dalam Ekosistem

Pengertian Suksesi dalam ekosistem adalah proses perubahan dalam komunitas (ekosistem) yang berlangsung secara perlahan dan teratur dalam waktu yang lama, menuju ke satu arah, dan menyebabkan pergantian suat komunitas (ekosistem) oleh komunitas (ekosistem) yang lain. Studi suksesi yang cukup lengkap yang dilakukan di Indonesia, yaitu di  Pulau Karakatau. Letusan vulkanik di Pulau Krakatau, pada tanggal 26-27 Agustus 1883, telah memusnahkan flora dan fauna yang terdapat di pulau tersebut dan mengurangi ukuran pulau hampir sepertiga dari ukuran semula.

Dalam waktu tiga tahun setelahgunung Krakatau meletus, tercatat beberapa spesies tumbuh kembali. Spesies tumbuhan pada umumnya merupakan spesies invasi dari Pulau Jawa dan Sumatra. Beberapa spesies hewan seperti Arthropoda, Gastropoda, Reptilia, Aves, kelelawar, dan tikus juga mulai hidup di Pulau Krakatau. Hasil pengamatan di Pulau Krakatau menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan-perubahan yang mengarah pada perkembangan komunitas. Suksesi juga dapat terjadi di perairan, disebut hydrarch. Berdasarkan kondisi komunitas awal pada daerah yang mengalami suksesi, maka tipe suksesi dapat dibedakan dua macam, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

1. Suksesi Primer
Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetai, tetapi mengalami gangguan berat hingga komunitas asal hilang secara total atau tidak ada lagi kehidupan. Gangguan berat tersebut antara lain letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, endapan lumpur di muara sungai, endapan pasir di pantai, dan meluapnya lumpur panas. Substrat atau habitat baru yang terbentuk akibat gangguan berat tersebut kemudian berangsur-angsur, mengalami perkembangan ke arah terbentuknya komunits baru yang lebih kompleks, hingga mencapai komunitas klimaks yang memiliki keseimbangan lingkungan yang dinamis.

2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada awalnya telah bervegatasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak sampai menghilangkan komuntas asal secara total. Pada suksesi primer, vegetasi dan bakal kehidupanlainnya berasal dari luar habitat asli. Sementara pada suksesi sekunder, vegetasi dan bakal kehidupan lainnya dari habitatnya sendiri dan sebagian lainnya berasal dari luar.

Monday, July 7, 2014

Macam-macam Piramida Ekologi

Piramida ekologi merupakan susunan tingkat trofik (tingkatan nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan, dimana susunannya menurut rantai makanan atau jaring-jaring makanan dalam ekosistem. Piramida ekologi ini berfungsi menunjukkan perbandingan di antara tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik lainnya pada suatu ekosistem.
Macam-macam piramida ekologi dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu (1) piramida jumlah, (2) piramida biomassa, dan (3) piramida energi.

1. Piramida Jumlah

Piramida jumlah merupakan piramida yang menunjukkan jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik. Piramida jumlah disusun berdasarkan atas jumlah organismenya, bukan pada ukuran tubuh organismenya, Pada ekosistem akuatik, dalam area 1meter persegi bisa saja terdapat ribuan bahkan jutaan plankton sebagai produsen, tetapi pada ekosistem darat, area 1 meter persegi mungkin hanya cukup untuk ditempati oleh sebuah pohon. Jika digambarkan dalam bentuk diagram, piramida jumlah berbentuk segitiga tegak.

2. Piramida Biomassa

Piramida biomassa merupakan piramida yang mengambarkan berat atau massa kering total suatu organisme hidup dari masing-masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam kurun waktu tertentu. Piramida biomassa didasarkan pada pengukuran berat dan massa individu/m2 pada setiap tingkatan trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Cara mengukur biomassa, yaitu dengan mengukur rata-rata berat organisme di setiap tingkat trofik, selanjutnya jumlah organisme di setiap tingkat trofik diperkirakan. Biasanya sampel yang diambil hanya sedikit untuk menghindari kerusakan habitat, kemudian total seluruh biomassa dihitung. Melalui cara pengukuran seperti ini bisa didapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi ekosistem.
Pada umumnya, massa rata-rata produsen lebih besar daripada massa rata-rata konsumen, dan bentuk piramidanya menyempit secara tajam dibanding produsen (di bagian dasar trofik) hingga ke karnivor (di tingkat teratas trofik). Namun pada ekosistem akuatik, bentuk piramida biomassa justru terbalik karena biomassa konsumen lebih besar daripada biomassa produsen. Sebagai contoh, bila pada suatu saat dilakukan penimbangan terhadap berat kering plankton dan berat kering ikan yang hidup pada suatu kolam, maka besar kemungkinan berat kering ikan lebih besar dibandingkan berat kering plankton.

3. Piramida Energi
Piramida energi merupakan piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Jumlah total energi pada setiap tingkatan trofik ke arah puncak piramida semakin kecil. Secara umum konsumen hanya mampu memanfaatkan sekitar 10% energi yang diperoleh dari organisme yang berada pada tingkat trofik dibawahnya, sebab sebagian besar energi terbuang sebagai panas. Bentuk piramida energi ini selalu segitiga tegak.

Dari ketiga tipe piramida ekologi ini, piramida energi dianggap merupakan model piramida terbaik, adapun alasannya adalah sebagai berikut.

  • Tidak dipengaruhi oleh ukuran organime maupun kecepatan metabolisme organisme.
  • Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem
  • Memberikan gambaran yang berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem.

Sunday, July 6, 2014

Pengertian Archaebacteria, Eubacteria dan Bakteri

Istilah Archaebacteria asalnya dari dari bahasa yunani, yaitu : archaio, yang artinya kuno. Para ahli berpendapat bahwa Archaebacteria merupakan sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Archaebacteria hidup di lingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal di bumi.

Istilah  Eubacteria juga asalnya dari bahasa Yunani, eu, artinya adalah sejati. Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang dapat hidup di manapun (kosmopolit). Eubacteria disebut juga Bacteria, yang kemudian disederhanakan menjadi bakteri. Eubacteria atau Bacteria (bakteri) digunakan sebagai acuan untuk seluruh organisme prokariotik baik dari kelompok Archabacteria maupun Eubacteria, meskipun Archabacteria dan Eubacteria sudah dipisahkan dalam kelompok (kingdom) yang berbeda.

Pengertian Archaebacteria, Eubacteria dan BakteriTelepas dari masalah taksonomi, baik Archabacteria maupun Eubacteria merupakan organisme prokariotik, sehingga pembahasan tentang Archabacteria dan Eubacteria digabung dalam satu pokok pembahasan.

Istilah bakteri berasal dari kata bakterion yang artinya batang kecil. Bakteri merupakan organisme uniseluler (bersel satu), tidak memiliki membran inti sel (prokariotik), dan pada umumnya memiliki dinding sel tetapi tidak berklorofil. Bakteri ditemukan pertama kali oleh Antony van Leeuwenhoek (seorang ilmuwan dari belanda, penemu mikroskop lensa tunggal) pada tahun 1674. Istilah bacteria baru diperkenalkan pada tahun 1828 oleh Ehrenberg. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi. Dibanding dengan organisme lainnya, kelompok organisme prokariotik ini merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya karena paling mudah bereproduksi.

Organisme prokariotik sangat mudah ditemukan di habitat manapun. Organisme prokariotik mampu bertahan hidup di lingkungan yang sangat panas, dingin, asin, asam, atau basa. Kajian evolusi mengungkapkan bahwa organisme prokariotik merupakan organisme paling awal yang sudah hidup berevolusi di  bumi selama hampir dua miliar tahun, kemudian membentuk dua cabang utama evolusi, yaitu Archabacteria dan Eubacteria.

Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus

Selain manusia dan hewan, virus juga menyerang tumbuhan, penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus, antara lain tungro, mosaik, TYLCV, dan degenerasi floem.

a. Tungro
Virus tungro berasal dari famili Caulimoviridae sering menyerang tanaman padi yang menyebabkan sel-sel daun menjadi mati sehingga pertumbuhan terganggu dan kerdil. Penyebaran virus ini melalui perantaraan wereng cokelat dan wereng hijau.

b. Mosaik 
Penyakit mosaik dapat terjadi pada daun tembakau, kacang tanah, cabai, tomat, pepaya, dan kentang. Gejala yang ditimbulkan Mosaik adalah timbul bercak-bercak kuning pada daun. Penyebaran virus mosaik terjadi melalui perantaraan serangga.

c. Penyakit TYLCV
TYLCV (tomato yellow leaf curl virus) merupakan virus yang menyebabkan daun tumbuhan tomat  menjadi berwarna kuning dan menggulung sehingga menurunkan hasil panen.

d. Penyakit degenerasi floem
Penyakit degenerasi floem sering menyerang batang jeruk, penyakit ini disebabkan oleh CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). 

Saturday, July 5, 2014

Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus

Ada beberapa penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus, antara lain adalah : rabies, penyakit mulut dan kaki, tetelo, dan tumor.

a. Rabies
Penyakit rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus yang dapat menular ke manusia melalui gigitan atau air liur hewan penderita, misalnya anjing, serigala, kelelawar, kelinci, sapi, rubah, tikus, kucing, kuda, kambing. Virus rabies bereproduksi di dalam otot dan kemudian menyebar hingga susunan saraf pusat.

Ciri-ciri anjing yang terkena rabies, yaitu tampak tidak sehat, agresif, gelisah, mengeluarkan air liur berlebihan, lidah terjulur, ekor ditekuk di antara kedua kaki belakang, suka menyendiri di tempat gelap, takut cahaya dan suara, serta ingin menggigit benda maupun orang yang ada di sekitarnya.
Gejala rabies yang dialami oleh manusia antara lain adalah sakit kepala, mual, muntah, halusinasi, kaku otot, sakit tenggorokan, demam, serta peningkatan sekresi keringat dan air liur. Penyakit rabies ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin.

b. Penyakit mulut dan kuku
Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh VirusPenyakit mulut dan kuku merupakan penyakit yang sangat menular pada hewan ternak sapi, domba, kerbau, babi, kambing, dan hewan liar berkuku belah seperti gajah. Penyakit ini disebabkan oleh Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Penularan virus dapat melalui udara, kontak langsung, makanan, atau peralatan yang terkontaminasi virus. Gejala yang dialami hewan ternak yang terinfeksi antara lain kelesuan, dehidrasi, malas berdiri, gelisah, pincang, demam mencapai 41 derajat Celcius, banyak mengeluarkan saliva, nafsu makan menurun, muncul vewsikula (berisi cairan bening hingga kuning kemerahan dan mudah terkelupas) pada bagian lidah, bibir, mukosa pipi, gusi, langit-langit mulut, dan pada ujung kaki. Penyakit ini menyebabkan menurunnya produk susu dan daging ternak, serta dapat menimbulkan kematian sekitar 70% hewan ternak. Penyakit mulut dan kuku dapat dicegah dengan menggunakan vaksinasi.

c. Tetelo (NCD)
NCD (newcastle disease) atau tetelo (parrot fever) merupakan penyakit yang terjadi pada unggas (misalnya ayam dan itik), dengan gejala diare, batuk, dan kehilangan keseimbangan sehingga tubuhnya berputar-putar dengan kepala tertekuk. Penyakit ini disebabkan oleh virus NCD dan bersifat mudah menular. Tetelo dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak.

d. Tumor (kutil)
Selain manusia, hewan juga dapat menderita penyakit tumor dan kutil, antara lain pada ayam. Penyakit ini disebabkan oleh RSV (rous sarcomavirus) dan pada hewan sapi disebabkan oleh Bovine papillomavirus. Virus ini menyebabkan tumor pada sel epitel dan membran mukosa.

Usaha Pengobatan terhadap Infeksi Virus

Beberapa jenis virus dapat menghancurkan sel inang dengan menghasilkan enzim hidrolitik. Ada juga yang menyebabkan sel inang memproduksi toksin atau racun berupa selubung protein. Gejala-gejala sementara yang mengiringi terjadinya infeksi virus kadang terjadi, gejala-gejala tersebut digunakan para dokter untuk menyimpulkan suatu diagnosa atas penyakit yang diderita pasiennya. Usaha pengobatan terhadap inveksi virus dapat dilakukan dengan cara pemberian interferon dan kemoterapi antivirus kepada si penderita.

Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh hewan atau sel biakan sebagai respons terhadap infeksi atau pengiduksi lain dan berfungsi untuk menghambat replikasi virus dalam suatu sel. Interferon mampu mengatur imunitas humoral dan seluler, serta pertumbuhan sel sehingga dapat digunakan untuk pertahanan pertama terhadap infeksi virus. Interferon diduga merupakan suatu kelompok hormon sitokin yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel.

Kemoterapi Antivirus
Saat ini, telah ditemukan beragam senyawa antivirus yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, penggunaannya masih dalam keadaan tertentu karena dapat bersifat toksik (racun) bagi sel tubuh. Senyawa antivirus yang ideal bagi sel tubuh masih terus dikembangkan. Senyawa antivirus yang saat ini banyak digunakan merupakan analog nukleosida, antara lain zidovudin, zalzibatin, vidarabin, idoksuridin, aksiklovir, gansiklovir, trifluridin, bromovinildeoksiuridin, sitabarin, dan ribaririn. Senyawa lain juga terbukti mempunyai aktivitas antivirus, antara lain amantadin, enviroksim, asam fosfonoasetat, metisazon, dan arildon.

Friday, July 4, 2014

Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

Penyakit yang terjadi pada manusia dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya disebabkan oleh virus. Berikut ini adalah Penyakit-penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus.

1. Gondongan
Gondongan merupakan penyakit pembengkakkan kelenjar parotis (kelenjar ludah) yang dapat menular. Pembengkakkan dan rasa nyeri akan lebih terasa ketika menelan makanan yang bersifat asam. Gondongan disebabkan oleh Paramyxovirus.

2. Herpes
Herpes merupakan penyakit infeksi pada sel epitel. Setelah terjadi infeksi, virus tidak akan keluar tubuh dan tetap berada pada sel-sel saraf. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari jaringan epitel yang terinfeksi. Herpes disebut juga "demam lepuh". Penyeba Herpes adalah virus herpes simpleks (HSV-1 dan HSV-2).

3. Cacar variola (smallpox)
Cacar variola disebabkan oleh virus variola. Maka inkubasi virus variola sekitar 12 hari. Selama 1-5 hari sebelumnya akan terjadi demam dan tubuh terasa lesu. Kemudian diikuti secara berturut-turut munculnya vesikula (gelembung) pada kulit, pustula (gelembung berisi nanah) yang membentuk kerak, kemudian lepas meninggalkan bekas berupa parut warna merah muda yang secara perlahan akan memudar. Untuk pencegahan cacar digunakan vaksin virus Orthopoxvirus.

4. Cacar air varisela (chikenpox) dan herpes zoster (shingles)
Cacar air varisela merupakan penyakit ringan yang mudah menular, terutama pada anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya vesikula pada kulit dan selaput lendir. Herpes zoster adalah penyakit cacar air yang diderita oleh orang dewasa dengan gejala sama seperti cacar air varisela, penyaki ini ditandai oleh adanya ruam vesikula di kulit. Keduanya disebabkan virus varisela. Perbedaannya adalah cacar air varisela disebabkan infeksi pertama virus, sedangkn herpes zoster disebabkan oleh pengaktifan kembali virus laten yang menetap di ganglia sensorik.

5. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit gangguan fungsi hati dan saluran empedu yang dapat menyebabkan kematian. Penularan virus hepatitis dapat melalui cairan tubuh atau peralatan makan dan minum penderita. Terdapat beberapa penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E. Penyebab penyakit hepatitis A adalah virus HAV dari genus Heparnavirus. Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus HBV dari genus Orthohepadnavirus. Penyakit hepatitis C disebabkan oleh virus HCV dari genus Hepacivirus. Penyakit hepatitis D disebabkan oleh virus HDV dari genus Deltavirus. Sedangkan penyuakit hepatitis E disebabkan oleh virus HEV dari genus Herpesvirus.

6. Influenza dan parainfluenza
Influenza merupakan penyakit pernapasan yang terkadang merupakan wabah di beberapa belahan dunia. Gejala influenza timbul mendadak, dengan gejala tubuh menggigil, sakit kepala, batuk kering, demam, dan nyeri otot secara menyeluruh. Influenza disebabkan oleh kelompok virus Orthomyxovirus yang berbentuk bulat dengan diameter 100 nm. Virus influenza menyerang sel-sel saluran pernapasan dan mudah menyebar dari orang ke orang saat penederita batuk, bersin, atau melalui kontak tangan terkontaminasi.
Parainfluenza juga merupakan penyakit aluran pernapasan yang umum diderita oleh manusia segala usia. Namun, penyakit ini lebih sering diderita oleh bayi dan anak-anak. Parainfluenza disebabkan oleh Parainfluenza virus, dengan masa inkubasi antara 2-6 hari. Virus ini juga menular melalui udara. Infeksi hanya terjadi pada epitel saluran pernapasan hidung dan tenggorokan sehingga menyebabkan sindrom batuk pilek yang tidak terlalu berbahaya.

7. Campak (morbili)
Penyakit campak disebabkan oleh virus Morbillivius. Masa inkubasi virus ini 7-11 hari, dengan gejala demam, bersin, batuk, pilek, mata merah, dan timbul ruam bercak cokelat pada kulit. Penyakit campak dapat menular, namun satu kali infeksi dapat memberikan kekebalan seumur hidup. Campak bersifat endemik dan kira-kira berulang setiap 2-3 tahun. Pencegahannya dilakukan dengan cara pemberian vaksin.

8. AIDS 
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah penyakit hilangnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit AIDS pertama kali sampai di Amerika pada tahun 1981, sedangkan isolasi virus dilakukan akhir tahun 1983. Penyakit ini disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus) dan genus Lentivirus, famili Retroviridae, subfamili Lentivirinae yang menyerang sel limfosit T CD4. Perjalanan infeksi HIV sangat khas yakni memerlukan waktu yang cukup lama (sekitar 10 tahun); mulai dari stadium infeksi primer, penyebaran virus ke organ limfoid, masa laten klinik, timbulnya ekspresi HIV, penyakit klinik, dan akhirnya menyebabkan kematian. Kematian biasanya terjadi dua tahun setelah timbul penyakit klinik, ditandai dengan tidak adanya respons imun terhadap semua infeksi patogen. Gejala yang dapat dilihat, antara lain diare kronis, penurunan berat badan, demam, sesak napas, rasa lelah, dan bercak putih pada lidah. Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual dengan penderita AIDS (orang yang positif HIV), penggunaan jarum suntik bekas oleh pengguna narkoba, transfusi darah yang tercemar HIV, dan ibu positif HIV yang menularkan kepada bayi dikandungnya. AIDS tidak dapat menular melalui sentuhan biasa, misalnya berjabat tangan dengan penderita, persinggungan kulit, penggunaan toilet bersama, gigitan nyamuk, mencoba pakaian di toko pakaian, memegang alat minum atau gagang telepon, berenang di kolam renang umum, udara terbuka, dan makanan pada umumnya AIDS diderita oleh kaum homoseksual, pasien yang seing menerima transfusi darah, pemakai narkoba jenis suntik, pelaku seks bebas yang sering berganti pasangan, dan anak-anak dilahirkan dari wanita positif HIV.

9. Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit infeksi virus yang menyerang susunan saraf pusat. Bila virus Poliomielitis menyerang sumsum tulang belakang, maka akan meyebabkan kelumpuhan. Penderita umumnya anak-anak. Penyebabnya adalah Poliovirus yang ditularkan melalui makanan yang tercemar oleh feses penderita dengan pemberian vaksin Salk. Vaksin ini berasal dari virus yang dikembang biakkan dalam ginjal monyet.

10. Tumor, kanker, karsinoma, dan kutil
Tumor merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel dengan kecepatan pembelahan melebihi batas normal. Tumor ganas disebut dengan istilah kanker. Karsinoma adalah kanker pada jaringan lunak, misalnya pada membran. Kutil merupakan tumor jinak pada sel epitel kulit atau membran mukosa.

11. Demam berdarah 
Demam berdarah ditandai gejala tubuh menggigil dan sakit kepala. Rasa sakit segera timbul, khususnya pada punggung, otot, sendi, dan bola mata. Suhu badan kembali normal setelah 5-6 hari dan meningkat kembali sekitar 5-8 hari kemudian. Bercak-bercak merah akan timbul dan berlangsung selama 24-72 jam. Kadar trombosit dalam darah akan menurun dan kondisi paling parah yang dapat terjadi adalah pendarahan yang menyebabkan kematian. Demam berdarah merupakan penyakit epidemi (wabah) di India, Filipina, dan Indionesia dengan angka kematian 5-10%. Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue (Flavivirus) melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

12. Chikungunya
Chikungunya dilaporkan pertama kali pada tahun 1952 Tanzania. Penyakit ini disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti. Gejala yang dirasakan oleh penderita hampir sama dengan demam berdarah. Penderita akan merasakan nyeri yang hebat pada persendian tangan dan kaki sampai menyebabkan kelumpuhan sementara.

13. Ebola
Ebola merupakan penyakit yang mematikan. Virus Ebola ini diketahui muncul pertama kali pada tahun 1976 di Zaire, Afrika Tengah dan diperkirakan ditularkan ke manusia melalui babi yang terinfeksi. Virus ini menyerang sel darah putih makrofag, jaringan fibrolas, kemudian menyebar ke organ-organ tubuh sehingga dapat menyebabkan pendarahan dan kematian pada penderitanya.

14. Flu burung
Penyakit flu burung atau avian influenza (AI) yang pada awalnya hanya menyerang unggas ini disebabkan oleh HPAIV (highly pathogenic avian influenza virus) . Namun, beberapa varian tertentu mengalami mutasi menjadi semakin ganas dan dapat menyerang babi dan manusia. Penyebab flu burung di Asia adalah kelompok virus tipe A dengan subtipe (strain) H5N1 yang sangat ganas. Virus ini berukuran 90-120 nanometer dan termasuk famili Orthomyxovirus.
Masa inkubasi virus di dalam tubuh inang antara 1-7 hari, dengan gejala demam, sakit tenggorokan, batuk, nyeri otot, sakit kepala, lemas, keluar lendir bening dari hidung, sesak napas, dan radang paru-paru (pneumonia). Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang sangat cepat. Virus dapat bertahan di air selama 4 hari pada suhu 22 derajat Celcius dan bertahan lebih dari 30 hari pada suhu 0 derajat celcius, tetapi virus ini dapat mati pada pemanasan di atas 60 derajat celcius selama 30 menit. Di dalam feses unggas, virus dapat bertahan hidup lebih lama. Penularan melalui konsumsi daging belum terbukti, namun perlu diperhatikan cara pengolahannya. Pastikan daging yang dikonsumsi benar-benar matang. Telur dengan cangkang yang kotor oleh feses dan lendir unggas terinfeksi juga perlu diwaspadai karena kemungkinan tercemar oleh virus flu burung. Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.

15. SARS
SARS pertama kali dilaporkan terjadi di Guangzhou (Cina Selatan), kemudian dengan cepat menyebar ke Hongkong, Singapura, Tiwan, Vietnam, kemudian ke Malaysia dan Indonesia. Penyakit SARS (severe acute respiratory syndrome) menyebabkan gangguan akut pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS yang penularannya malalui udara. Gejalanya antara lain demam tinggi hingga lebih dari 38 derajat Celcius, menggigil, lesu, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan sesak napas yang mengakibatkan penderita kekurangan oksigen. 

Usaha Pencegahan terhadap Infeksi Virus

Bagaimana cara pencegahan terhadap infeksi virus?
Vaksin virus merupakan formula yang terbuat dari bagian tubuh virus, virus mati, atau virus hidup yang diinjeksikan ke dalam tubuh manusia guna memperoleh suatu sistem imun (kekebalan) secara alamiah. Pada tahun 1789, Edward Jenner menemukan vaksin cacar. Vaksin cacar tersebut disuntikkan ke jaringan bawah kulit (subkutan). Selanjutnya pada tahun 1952, Jonas Salk menemukan vaksin polio. Vaksin polio diberikan melalui mulut (oral). Vaksin virus dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) vaksin virus mati dan (2) vaksin virus hidup yang dilemahkan
.
1. Vaksin Virus Mati
Vaksin virus mati dibuat dengan cara memurnikan sediaan virus melalui tahap-tahap tertentu dan merusak sedikit protein virus sehingga virus menjadi tidak aktif. Formalin dengan kadar rendah biasanya digunakan untuk merusak protein virus. Vaksi virus mati dapat merangsang pembentukan antibodi tubuh terhadap protein selubung virus sehingga meningkatkan daya resistensi tubuh.
Namun demikian, ada beberapa kelemahan penggunaan vaksin virus mati.

  • Diperlukan ketelitian yang tinggi pada saat pembuatan vaksin untuk memastikan bahwa tidak ada birus yang virulen.
  • Respons sel terhadap vaksin biasanya lemah
  • Imunitas yang diperoleh hanya bersifat sementara sehingga perlu dilakukan injeksi berulang kali.
  • Dapat merangsang hipersensitivitas pada infeksi berikutnya (menyebabkan terjadinya resistensi virus). Hal ini disebabkan oleh adanya respons imun yang tidak seimbang terhadap antigen permukaan virus yang tidak sesuai infeksi virus secara alamiah.

2. Vaksin Virus Hidup yang Dilemahkan
Vaksin virus hidup dibuat dari virus mutan yang memiliki antigen hampir sama dengan virus liar, tetapi memiliki kemampuan patogen yang sangat lemah. Pembuatan strain virus lemah pada awalnya dilakukan dengan cara memilih strain virus lemah secara alami pada biakan. Akan tetapi, kini pembuatan strain virus lemah dilakukan dengan cara manipulasi laboratorium agar terjadi perubahan genetik secara terencana.

Penggunaan vaksin virus hidup memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan penggunaan vaksin hidup antara lain adalah : tubuh memperoleh imunitas seperti imunitas yang terjadi secara alamiah, karena virus akan bereproduksi terus sehingga memicu terbentuknya antibodi tubuh.

Sementara kelemahan pengguanaan vaksin hidup antara lain sebagai berikut

  • Terjadi risiko virulensi yang lebih besar selama perkembangan virus di dalam vaksin. Walaupun hal ini tidak terbukti sebagai masalah, tetapi potensi tersebut tetap ada.
  • Penyimpanan dan keterbatasan hidup vaksin sebelum masa kadaluwarsa. Akan tetapi, masalah ini dapat diatasi dengan bantuan stabilisator virus, misalnya penambahan MgCl2 untuk vaksin polio.
  • Terjadinya pencemaran virus lain di dalam vaksin.
  • Adanya gangguan replikasi virus vaksin yang dapat mengakibatkan adanya infeksi virus luar yang terjadi secara bersamaan, sehingga menyebabkan berkurangnya efektivitas vaksin.

Lihat Juga

Jelaskan mekanisme konjugasi pada Spirogyra

Konjugasi adalah salah satu bentuk reproduksi seksual yang ditemukan pada Spirogyra, yang merupakan salah satu jenis ganggang hijau filamen ...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "