Pages

Wednesday, December 10, 2014

Fungsi Utama Makanan Bagi Tubuh Manusia

Fungsi utama dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari bagi tubuh manusia adalah sebagai berikut.

    Fungsi Utama Makanan Bagi Tubuh Manusia
  • Sumber energi (zat pembakar), yaitu makanan yang megandung zat gizi lemak, protein, dan karbohidrat. Oksidasi dari ketiga zat gizi tersebut menghasilkan energi untuk melakukan aktivitas kehidupan
  • Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun), yaitu makanan yang mengandung protein, mineral, dan air. Zat tersebut diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, serta memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak.
  • Mengatur proses tubuh (zat pengatur), yaitu makanan yang mengandung protein, mineral, air , dan vitamin. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses oksidasi, fungsi saraf dan otot. Kalium dan natrium untuk menjaga keseimbangan osmosis sel. Air sebagai pelarut zat-zat di dalam tubuh, mengatur suhu tubuh dan berperan dalam proses ekskresi.
  • Pelindung tubuh terhadap lingkungan dan bibit penyakit (zat pelindung). Lemak melindungi tubbuh dari udara dingin. Vitamin sebagai anntioksidan yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif. Protein membentuk antibodi untuk pertahanan terhadap infeksi bibit penyakit.

Pengertian Ilmu Gizi

Ilmu gizi dalam bahasa arab disebut ghidza yang artinya makanan. Pengertian Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan optimal. Dalam ilmu gizi terdapat beberapa istilah yang biasa digunakan, misalnya:


    Pengertian Ilmu Gizi
  • Zat gizi (nutrisi) adalah unsur/ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsi, seperti menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, juga mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh.
  • Nutrisi esensial yaitu nutrisi yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan.
  • Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsur kimia yang dapat dicerna dan diserap oleh tubuh sehingga dapat berguna bagi tubuh.
  • Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
  • Pangan merupakan istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan
  • Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dengan masukan nutrisi. Status gizi dapat dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
  • Diet merupakan pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi penduduk
  • Diet seimbang adalah diet yang semua nutrisi dalam jumlah yang memadai/mencakupi ( tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit).

Tuesday, December 9, 2014

Ciri-Ciri (Ukuran dan Bentuk) Tubuh Virus

Ciri-ciri Tubuh Virus dapat dikenali dengan melihat Ukuran dan Bentuknya.

A. Ukuran Tubuh Virus

Untuk mengetahui ukuran virus, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut.

1. Observasi langsung menggunakan mikroskop elektron
Mikroskop elektron berbeda dengan mikroskop cahaya yang biasa kita gunakan di laboratorium. Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron dan lensa elektromagnetik, sedangkan mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya dan lensa kaca. Untuk mengamatan virus, digunakan ekstrak atau sayatan  ultratipis dari jaringan makhluit hidup yang terinfeksi.

2. Filtrasi melalui selaput kolodion yang mempunyal porositas bertingkat
ciri ciri tubuh virusSediaan virus dilewatkan melalui serangkaian selaput yang ukurannya berbeda-beds. Ukuran virus dapat diperkirakan berdasarkan selaput mana yang bisa dilewari dan selaput mana yang menahan partikel virus.

3. Sedimentasi dalarn ultrasentrifugasi
Partikel virus disuspensikan ke dalam suatu cairan, kemudian partikel akan mengendap dengan kecepatan yang sebanding dengan ukuran partikcl. Hubungan antara ukuran dan bentuk partikel dengan laju pengendapan memungkinkan penentuan ukuran partikel.

4. Pengukuran perbandingan
Metode ini menggunakan teknik acuan, yaitu membandingkan ukuran suatu virus dengan ukuran virus tertentu yang dijadikan sebagai acuan. Contoh virus acuan antara lain bakteriofag yang memiliki ukuran 10 — 100 nm.

Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil; antara 20 nm — 300 nm (1 nm = 1/1.000.000 mm). Virus yang berukuran kecil memiliki diameter tubuh kurang lebih 20 nm (lebih kecil dui ribosom), misalnya Poliovirus yang menyerang susunan saraf pusat. Aphrbovirus yang menyebabkan penyakit kaki dan mulut pada sapi, dan Coxsackie B virus yang menyerang jantung, hati, pankreas dan selaput pleura manusia. Sementara ituu, virus yang berukuran besar memiliki ukuran tubul antara 150 - 300 nm atau lebih, misalnya Parainfluenza virus yang menyerang saluran pemapasan, Paramyxovirus yang menyebabkan penyakir gondong Morbilivirus yang menyebabkan penyakit campak, dan TMV yang menyebabkan penyakit mosaik pada rembakau.

B. Bentuk Virus

Bentuk tubuh virus bervariasi, antara lain berbentuk batang, bulat, oval (peluru), filamen (benang), persegi banyak (polihedral), dan seperti huruf T. Virus yang berbentuk batang, misalnya TMV (tobacco mosaic virus). Virus berbenruk bulat, misalnya HIV (Human immunodeficiency virus) penyebab penyakir AIDS dan Orthontyxovirus penyebab influenza. Virus yang berbentuk hurfu T. misalnya bakteriofag (sering disebut ”fag") yang menyerang bakteri Escherichia coli. Virus yang berbentuk polihedral, misalnya Adenovirus penyebab penyakit saluran pernapasan dan Papovavirus penyebab penyakit kutil. Virus berbentuk batang dengan ujung oval seperti peluru, misalnya Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies. Virus berbentuk filamen, misalnya virus Ebola.
Ciri-Ciri (Ukuran dan Bentuk) Tubuh Virus
Bentuk dan Ukuran Relatif beberapa famili Virus

C. Struktur Tubuh Virus

Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus bukan merupakan suatu sel (disebut aseluler) karena tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti dan organel sel lainnya, Selain ukuran tubuhnya sangat kecil, virus memililh sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat dikristalkan. Partikel virus lengkap disebur virion.

Virus hanya akan menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup. (misalnya, bereproduksi) bila berada dalam sel organisme hidup; Itulah sebabnya sebagian ahli biologi menyatakan virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun, sebagian ahli biologi yang lain menggolongkan virus sebagai makhluk hidup karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi protein, dan mampu bereproduksi.


Sebagai contoh untuk kita pelajari adalah morfologi dan struktur Bakteriofage, yaitu virus yang mampu menyerang bakteri Escherichia coli.

1. Bagian kepala.
Ciri-Ciri (Ukuran dan Bentuk) Tubuh VirusBagian ini dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari monomer identik yang masing-masing terdiri rantai polipeptida.

2. Isi tubuh.
Tubuh virus tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat-sifat yang dapat diturunkan berupa ADN atau ARN saja. Virus yang isi tubuhnya berupa ADN antara lain: Papova virus, Herpes virus, Adeno virus, Pox virus. Adapun tubuhnya yang berisi ARN antara lain: Paramyxo virus, Rhabdo virus, Reovirus, Picorna virus, Toga virus. Di dalam tubuh, virus tidak mempunyai organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya.

3. Ekor.
Ekor adalah alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Bentuk virus bervariasi, seperti gambar di samping.

Virus adalah partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup di dalam sel. Hidup virus tersusun atas asam nukleat dan protein. Asam nukleat membawa informasi genetik virus dan protein berfungsi sebagai pelindung yang menyelubungi asam nukleat. Asam nukleat virus dapat berupa ADN (asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat). Beberapa jenis
virus juga mempunyai protein yang berfungsi sebagai enzim.

Kadang-kadang selubung pelindung virus tidak hanya tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) dan lemak (disebut lipoprotein). Kebanyakan virus hanya mempunyai satu selubung pelindung, namun demikian ada juga virus yang mempunyai beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid dan protein penyusun kapsid  disebut kapsomer.

Kapsid yang berisi asam nukleat disebut nukleokapsid. Selain protein pelindung, beberapa virus mempunyai pelindung tambahan berupa membran lipoprotein yang melingkupi nukleokapsid dan disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai perangkat tambahan seperti ekor dan serabut. Virus yang strukturnya sempurna, matang, dan mampu menginfeksi sel  hidup disebut virion.

Fungsi kapsid untuk virion adalah sebagai berikut.

  1. Melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease).
  2. Pada permukaan kapsid terdapat bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang.
  3. Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang saat melakukan infeksi.

Saturday, December 6, 2014

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

sebelumnya baca dulu ini. Kita semua pasti sudah pernah mendengar pepatah terkenal yang mengatakan ’Buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Pepatah tersebut bermakna adanya penurunan sifat dari orang tua (untuk manusia) atau induk (untuk hewan dan tumbuhan) terhadap anak-anaknya, Misalnya kita menanam biji pepaya maka akan tumbuh tanaman pepeaya, bukan tanaman durian atau anggur. Hal tersebut dikarenakan biji pepaya yang kita tanam itu membawa sifat keturunan berupa gen yang mewarisi struktur dan bentuk induk tanaman pepaya sebelumnya. Keadaan itu akan membuat biji pepaya mempunyai bentuk dan struktur yang sama seperti tanaman pepaya yang lain bila mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu (1) faktor dalam (internal) dan (2) faktor luar (eksternal). Apa saja faktor-faktor itu ? Apakah pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan? Selanjutnya kita akan membahas salah satu faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Faktor Dalam (Internal) yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

1. Gen
Gen dapat mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan melalui sifat yang diturunkan.

2. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon untuk tumbuhan di antaranya adalah : auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, asam absisat, Asam Traumalin, dan Kalim. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh tumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal.

a. Auksin

Hormon Auksin ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan jaringan yang masih bersifat meristematis. Fungsi auksin adalah untuk membantu pertumbuhan tanaman pada : Pembentangan sel, Pembelahan sel, dan Merangsang pembentukan buah dan bunga

Aktivitas auksin dapat terhambat oleh sinar yang berlebihan. Jika salah satu sisi batang terkena cahaya, auksin beralih ketempat yang tidak terkena cahaya. Kandungan auksin pada bagian yang terkena cahaya menjadi lebih rendah daripada yang tidak terkena cahaya. Jika suatu tanaman memperoleh terlalu banyak sinar pada salah satu sisi bagian tubuhnya, maka tanaman itu akan mengalami hal-hal seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Gambar di sebelah kiri menunjukkan peranan auksin pada perkembangan organ tumbuhan, sedangkan gambar di sebelah kanan menunjukkan peranan cahaya pada pembengkokan organ tumbuhan. Berdasarkan gambar tersebut di atas, tanaman yang memperoleh terlalu banyak sinar dari satu sisi akan mengalami perubahan-perubahan berikut.

  1. Auksin akan terakumulasi di sisi batang yang tidak terkena sinar.
  2. Konsentrasi auksin yang tinggi di sisi yang tidak terkena sinar akan mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang ataupun koleoptil.
  3. Pertumbuhan sel yang lebih banyak di sisi tumbuhan yang kurang sinar menyebabkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa tanaman tumbuh menuju ke arah cahaya.


b. Giberelin

Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga. Fungsi hormon giberelin adalah :

  1. Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
  2. Menyebabkan tumbuh tinggi pada tanaman 
  3. Memacu aktivitas kambium
  4. Menghasilkan buah yang tidak memiliki biji
  5. Membantu perkecambahan biji


Pengaruh Giberelin pada Pertumbuhan Batang
Giberelin seperti halnya auksin memegang peranan penting dalam pertumbuhan batang, namun dapat dapat menyebabkan pertumbuhan batang menjadi terlalu panjang. Sebaris jagung kerdil dapat dibuat supaya tumbuh seperti jagung biasa dengan memberinya giberelin berkali-kali. Tapi anehnya, pertumbuhan jagung biasa tidak dapat ditingkatkan dengan giberelin.

c. Gas etilen

Ada berbagai macam fungsi gas etilen. Salah satunya adalah interaksi gas etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan pada buah, misalnya mangga dan nanas. Pada beberapa tumbuhan, interaksi gas etilen dengan giberelin dapat mengatur perbandingan bunga jantan dan betina. Fungsi utama dari gas etilen adalah :

  1. Mempercepat pemasakan buah
  2. Mempertebal pertumbuhan batang
  3. Pengguguran bunga


d. Sitokinin

Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tubuh tumbuhan yang dibentuk pada sistem perakaran. Fungsi hormon Sitokinin adalah :

  1. Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang
  2. Mempercepat pelebaran daun
  3. Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
  4. Merangsang aktivitas pembelahan sel
  5. Membantu perkecambahan biji


e. Asam absisat

Berbeda dengan hormon yang lain yang berfungsi membantu pertumbuhan, asam absisat mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan.

Fungsi asam abisat adalah :

  1. Mengurangi kecepatan pembelahan
  2. Mengurangi pemanjangan sel
  3. Membantu pengguguran bunga
  4. Menyebabkan dormansi


Faktor Luar (Eksternal) yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Seperti telah kita pelajari sebelumnya, hormon diproduksi dalam tubuh tumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal (lingkungan). Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangatlah besar. Faktor-faktor eksternal dari lingkungan tersebut meliputi suhu udara, cahaya, kelembapan udara, serta ketersediaan air tanah dan mineral.


a. Pengaruh Suhu pada Pertumbuhan

Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu optimum yang ideal untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang terbaik untuk pertumbuhan suatu jenis tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, suatu tanaman juga memiliki batas suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat mempertahankan hidupnya. Suhu minimum merupakan suhu paling rendah yang memungkinkan tumbuhan masih dapat mempertahankan hidupnya. Sebagian besar tumbuhan memerlukan temperatur sekitar 10°C – 38°C untuk pertumbuhannya.

b. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan

Sinar cahaya merupakan faktor eksternal yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila sumber makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan bisa menjadi mati karena kekurangan makanan. Namun demikian sinar cahaya yang diterima oleh tumbuhan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Cahaya yang terlalu berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga jika kekurangan cahaya, hal itu juga berakibat buruk bagi tanaman.

Contoh akibat dari hasil fotosintesis yang melemah adalah tanaman yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya menjadi jauh lebih panjang dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman tersebut akan berwarna pucat dengan batang yang lemah dan kurus. Pertumbuhan dalam tempat gelap karena kekurangan cahaya semacam ini disebut etiolasi.

c. Pengaruh Kelembaban pada Pertumbuhan

Tanah yang lembab sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman, terutama saat perkecambahan biji. Hal ini terjadi karena tanah yang lembab menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim di dalam biji serta melarutkan makanan di dalam jaringan. Tingkat pengaruh kelembaban udara atau tanah bisa berbeda-beda pada masing-masing jenis tumbuhan. Ada tanaman yang memerlukan kelembaban udara dan kelembaban tanah yang tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada pula tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada dengan kelembaban udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya tanaman Aloe vera (lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek.

d. Pengaruh Air dan mineral pada Pertumbuhan

Tumbuhan sangat membutuhkan air, CO2, dan mineral untuk pertumbuhannya. Air dan CO2 merupakan bahan utama untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel. Sedangkan air dan mineral diambil dari tanah melalui akar, kecuali pada tumbuhan tertentu, seperti tanaman kantong semar (Venus sp. atau Nephentes sp.). Tanaman tersebut memperoleh senyawa nitrogen (protein asam amino) dan mineral dari serangga yang masuk ke dalam perangkapnya.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Gambar diatas menunjukkan berbedaan tanaman yang memperoleh CO2 yang cukup dan yang tidak. Perbandingannya diperlihatkan pada pertumbuhan (a) tanaman yang cukup CO2 dan (b) tanaman yang kekurangan CO2.


Air merupakan faktor eksternal yang juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji. Air digunakan saat masa perkecambahan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Perkecambahan biji akan tertunda (dormansi) tanpa air. Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan pada tanaman. Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral Mg. Tumbuhan yang kekurangan magnesium terlihat menguning. Mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) makroelemen dan (2) mikroelemen. Makroelemen adalah elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan mikroelemen adalah elemen mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit.

e. Pengaruh Ketersediaan oksigen pada Pertumbuhan

Setiap makhluk hidup, termasuk tumbuhan memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Biji-biji pada tumbuhan tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.

Khusus pada proses perkembangan tumbuhan, selain ditentukan oleh faktor-faktor di atas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, di antaranya adalah letak sel dalam jaringan. Bagaimana letak sel dapat mempengaruhi perkembangan tumbuhan? Perhatikan gambar berikut.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Penampang melintang batang berkayu

Pada gambar di atas tampak adanya jaringan kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder. Meristem sekunder terletak di daerah lingkaran kambium. Meristem sekunder berfungsi memperbesar diameter batang tanaman karena kambium selalu membelah ke arah samping. Sel-sel kambium yang terletak di bagian dalam akan terdiferensiasi menjadi xilem, sedangkan bagian luarnya akan terdiferensiasi menjadi floem. Kambium kemudian akan membelah kembali dan terjadi lagi pengulangan proses seperti di atas.

Setelah memperlajari dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, diharapkan agar kita dapat mempraktekkannya untuk menanam suatu jenis tumbuhan yang akan dapat tumbuh dan berkembang lebih baik.


Monday, December 1, 2014

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Coba kita perhatikan gambar pertumbuhan sebuah pohon bunga dibawah. Dapat kita lihat bahwa sebutir biji tanaman yang berukuran kecil akhirnya bisa menjadi sebuah pohon dengan ukuran yang besar. Sebuah biji yang ditanam akan mengalami pertumbuhan menjadi kecambah kemudian menjadi tananam yang berukuran besar, bahkan tercipta sekuntum bunga yang indah. Mengapa biji yang kita tanam dapat berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman?

Peristiwa perubahan secara biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan sebagainya) tersebut disebut pertumbuhan. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali seperti semula (irreversibel).

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Mengapa pertumbuhan dapat terjadi ? Pertumbuhan dapat terjadi disebabkan oleh jaringan meristematis yang terdapat di dalam tumbuhan. Pertumbuhan dapat kita ukur dan kita nyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Perubahan panjang atau tinggi batang dapat diukur dengan alat ukur misalnya menggunakan penggaris, jangka sorong, atau dengan auksanometer.

Pengukuran pertumbuhan biasanya akan menghasilkan grafik berbentuk huruf S yang dikenal dengan grafik sigmoid. Berdasarkan grafik tersebut, pertumbuhan dapat dibedakan menjadi empat fase yaitu :
1) fase awal (pertumbuhan secara lamban),
2) fase log (pertumbuhan mencapai
3) fase perlambatan (pertumbuhan menjadi lambat),
4) fase stasioner (pertumbuhan terhenti).

Pada fase log terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan diikuti penurunan kecepatan pertumbuhan. Contoh grafik pertumbuhan dapat dilihat pada Gambar berikut.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Contoh kurva pertumbuhan



Setelah biji tumbuh menjadi berkecambah, akan terbentuk bibit yang sudah lengkap dengan akar, batang, dan daun. Peristiwa tersebut dapat terjadi karena adanya proses diferensiasi sel-sel meristem. Diferensiasi yang terjadi pada tumbuhan bertujuan agar tumbuhan dapat mencapai tingkat kedewasaan. Proses menuju tingkat kedewasaan pada masing-masing individu disebut dengan perkembangan. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dalam ukuran (jumlah, volume, dan massa), dengan kata lain perkembangan bersifat kualitatif. Perkembangan pada suatu tumbuhan umumnya berlangsung seiring dengan pertumbuhannya. Tumbuhan dapat dikatakan dewasa jika sudah siap untuk melakukan fertilisasi.

Dari penjelasan di atas, semoga dapat membantu untuk menambah pengetahuan kita tentang pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan.

Sumber :
Buku Biologi Kelas XII untuk SMA. MA. Sembiring, L dan Sudjino. 2009. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Lihat Juga

Jelaskan mekanisme konjugasi pada Spirogyra

Konjugasi adalah salah satu bentuk reproduksi seksual yang ditemukan pada Spirogyra, yang merupakan salah satu jenis ganggang hijau filamen ...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "